PADANG, METRO – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) gelar Pordida Sumbar Cabor pencak silat di SMK Muhammadiyah 1 Padang, Selasa (27/8). Pordida ini melibatkan sebanyak 92 atlet silat dilaksanakan selama tiga hari, 27-30 Agustus.
“Pekan Olahraga Beladiri Daerah (Pordida) 2019 ini dilaksanakan tiga Cabor, yakni karate, kurash dan pencak silat, “ ujar Ketua Pelaksana Maswar, Selasa (27/8).
Dikatakan Maswar, cabor karate dan kurash sudah dilaksanakanya beberapa waktu lalu. Sedangkan cabor pencak silat dilaksanakan yang terakhir. Sementara selain pencak silat juga dilaksanakan Open Turnamen Tapak suci yang melibatkan sekitar 420 atlet dan Cabor pencak silat melibatkan lebih kurang sebanyak 92 atlet.
Tujuan dilaksanakan Pordida Pencak Silat ini untuk menjaring bakat-bakat potensial atlet pencak silat muda untuk dibina di tingkat Sumbar. Kemudian, ke depan akan menjadi wakil Sumbar untuk iven lebih tinggi seperti regional dan nasional. Dan Pordida dilaksanakan 27 – 30 Agustus.
Dasar pelaksanaan kegiatan ini merupakan amanah UU No.3/2095, tentang sistem keolahragaan. Kemudian, yang menjadi juara pada kegiatan dihanjar hadiah juara Rp4 juta, juara II Rp3 juta dan juara III Rp2 juta.
Ketua Harian IPSI Sumbar Rahmat Wartira mengatakan, silat diekplorasi sejak 1940 an silam. Dan bangga silat menjadi olahraga tuan rumah di negeri sendiri. Silat sudah mulai dicintai di negeri sendiri, sampai ke nasional bahkan hingga ke internasional. “Dengan diterima sebagai olahraga di level dunia,” ujar Rahmat Wartira.
Kadispora Sumbar Drs Bustavidia mengatakan, silek merupakan jati diri orang Minang, karena bela diri bela diri yang banyak dimintai masyarkat Indonesia sendiri. Kemudian, kehadiran silat ini merupakan yang dinaungi IPSI sejak 71 tahun yang lalu.
“Dan silek ini juga menjadi bela diri kebanggaan Rang Minang, karena juga disebut sebut asal muasal lahirnya pencak silat,” ujar Bustavidia. Acara ini juga dihadiri Ketua IPSI Padang terpilih Zulhar di Z Latif dan Sekum IPSI Mulyadi Muslim.
Diharapkan atlet yang bertanding dan juara merupakan atlet yang terbaik. Sebab, kalau tidak terbaik menyulitkan ketika dikirim ke tingkat nasional. (boy)