“Kami minta masyarakat bersabar dan tidak memaksakan diri melintas sebelum pembersihan selesai,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Lantas Polres Agam AKP Irawady melalui Brigadir Niko Saputra menyebutkan, pada Sabtu malam jalur tersebut sempat dibuka dengan sistem buka tutup setelah dilakukan pembersihan manual.
Namun banjir bandang susulan pada Minggu siang kembali membuat akses jalan ditutup total demi keselamatan pengguna jalan.
“Jika terjadi susulan lagi, tidak menutup kemungkinan jalan akan ditutup sepenuhnya. Keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Untuk mempercepat penanganan, Polres Agam bersama BPBD mengerahkan empat unit alat berat yang terdiri dari tiga excavator dan satu loader ke lokasi terdampak.
Kapolres Agam AKBP Muari menjelaskan, dua unit alat berat difokuskan untuk membersihkan material yang menyumbat kolong jembatan Sungai Muaro Pisang, sementara dua unit lainnya membersihkan badan jalan.
“Pembersihan kolong jembatan sangat penting agar aliran air kembali lancar dan tidak meluap ke atas jalan,” kata Muari.
Namun demikian, ia mengingatkan masih terdapat sejumlah kantong material longsor di bagian hulu sungai yang berpotensi kembali turun jika hujan deras kembali mengguyur.
“Kondisi ini sangat berbahaya. Kami mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi ke tempat aman jika hujan turun,” ujarnya.
Selain melumpuhkan jalur utama, banjir bandang juga merendam puluhan rumah warga di Jorong Pasar Maninjau dan nyaris menelan korban jiwa. Bahkan dilaporkan satu unit mobil warga sempat terjebak material longsor di kawasan Kelok Limau, Nagari Koto Panjang, Kecamatan Ampek Koto.
Pemerintah daerah bersama aparat keamanan terus melakukan upaya penanganan darurat dan mengimbau masyarakat agar tidak bepergian jika tidak ada kepentingan mendesak, mengingat cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi. (pry)
