“Sementara itu, isyarat tangan dan posisi badan dapat digunakan ketika lampu sein tidak berfungsi. Semua bentuk komunikasi ini harus dilakukan secara jelas namun tetap fokus pada kondisi sekitar,”jelasnya.
Selain soal teknis, Benarivo juga menekankan pentingnya sopan santun di jalan. Menghargai pengguna jalan lain, memberi ruang saat menyalip, dan tidak terburu-buru adalah bentuk komunikasi positif yang mendukung keselamatan bersama.
“Keselamatan dimulai dari saling menghargai. Kalau di jalan kamu nggak ngomong, biar sinyal motormu yang bicara,” ujar Benarivo.
Melalui kegiatan edukasi ini, Honda Hayati berkomitmen untuk terus mengingatkan masyarakat akan pentingnya memahami “bahasa jalan” demi terciptanya lalu lintas yang aman, tertib, dan saling menghormati. (rom)
