AGAM, METRO–Pemerintah Kabupaten Agam berencana membangun hunian sementara (huntara) bagi ratusan kepala keluarga yang rumahnya rusak berat akibat banjir bandang yang melanda daerah tersebut beberapa waktu lalu.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Muhammad Lutfi AR, Jumat (12/12), mengatakan pembangunan huntara akan dilakukan di tiga lokasi, yaitu Kayu Pasak Salareh Aia Kecamatan Palembayan, Linggai Kecamatan Tanjung Raya, dan Matur Mudik Kecamatan Matur.
“Hunian sementara ini akan kita bangun dengan dukungan dana dari BNPB. Peralatan untuk pembangunan huntara juga sedang dalam perjalanan menuju Agam,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa hunian yang akan dibangun merupakan rumah tumbuh tipe 21 dengan kondisi layak huni. Huntara tersebut diperuntukkan bagi warga yang kehilangan rumah atau yang rumahnya mengalami kerusakan berat.
“Kita siapkan hunian sementara bagi masyarakat yang rumahnya tidak mungkin ditempati lagi. Ke depannya mereka juga akan direlokasi ke lokasi yang lebih aman,” tambahnya.
Lutfi menyebutkan pembangunan huntara akan melibatkan TNI agar proses penyelesaian dapat dilakukan secepat mungkin, sehingga warga terdampak dapat segera dipindahkan selama masa tanggap darurat.
Saat ini, sebanyak 410 kepala keluarga telah dipastikan mendapat hunian sementara. Rinciannya, 200 KK di Salareh Aia dan 210 KK di Salareh Aia Timur. Sementara untuk warga di Tanjung Raya, Matur, dan Malalak, pendataan masih berlangsung karena sebagian masyarakat belum bersedia direlokasi.


















