PAYAKUMBUH, METRO–Kesehatan merupakan aset paling berharga yang sering kali baru disadari nilainya setelah penyakit menyerang. Hal inilah yang sempat dirasakan oleh Erni Roska (72 tahun), seorang pensiunan pegawai negeri sipil (PNS) asal Payakumbuh, yang kini bisa kembali beraktivitas dengan normal berkat kegigihannya mengikuti Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) dari BPJS Kesehatan.
Program Prolanis diinisiasi untuk membantu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menderita penyakit kronis seperti diabetes melitus, hipertensi dan lainnya agar dapat mengelola kesehatannya secara berkelanjutan. Melalui program ini, Erni berhasil menurunkan risiko penyakit jantungnya dan bahkan terhindar dari operasi pemasangan ring jantung yang sempat direkomendasikan dokter.
Tahun 2024 lalu, Erni mulai sering merasakan keluhan berupa nyeri dada, cepat lelah, dan sesak napas ringan saat beraktivitas. Awalnya, ia mengira gejala tersebut hanya akibat kelelahan biasa. Namun, lama-kelamaan keluhan semakin sering muncul hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Setelah diperiksa di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) tempatnya terdaftar, hasil pemeriksaan menunjukkan tekanan darahnya cukup tinggi, serta adanya indikasi penyumbatan ringan pada pembuluh darah jantung. Kemudian, Erni dirujuk ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan lanjutan dan disarankan untuk ikut bergabung ke dalam grup Prolanis di FKTP.
“Saya merasakan detak jantung tidak beraturan, nyeri dada, hingga mudah lelah. Saya datang ke Puskesmas Payolansek untuk berkonsultasi dan dokter mendiagnosis ada permasalahan di bagian jantung saya, sehingga saya harus di rujuk ke rumah sakit untuk pengobatan lebih lanjut,” ujar Erni, Senin (27/10).
Di hari yang sama, Erni bergegas menuju RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh untuk memeriksa penyakit yang ia derita. Dari serangkaian pemeriksaan, dokter mendiagnosis jika Erni mengalami penyumbatan pembuluh darah di bagian jantung dan harus segera menjalani tindakan medis khusus. “Di rumah sakit, saya menjalani beberapa pemeriksaan, seperti cek labor hingga CT scan dan hasilnya menunjukkan 65% pembuluh darah jantung saya tersumbat dan membuat kondisi jantung tidak berfungsi secara optimal. Saya diberikan terapi obat selama satu bulan untuk pengobatan awal dan jika tidak ada perubahan, maka saya harus menjalani tindakan operasi pasang ring jantung agar kondisi jantung dapat bekerja secara normal kembali,” jelas Erni.
Dari hasil pemeriksaan sebulan kemudian, dokter menilai jika penyumbatan pembuluh darah di jantung Erni belum menunjukkan tanda pemulihan, sehingga pemasangan ring jantung menjadi solusi terbaik. Akhirnya, Erni memberanikan diri untuk menjalani tindakan operasi tersebut dan pihak rumah sakit segera merujuk Erni ke rumah sakit tipe A terdekat dari kota Payakumbuh yang menyediakan peralatan dan tenaga medis lebih lengkap.
“Dengan kemantapan hati dan keinginan untuk sembuh, saya memberanikan diri untuk pasang ring jantung. Dengan kepesertaan JKN yang saya miliki, saya tidak merasa khawatir soal biaya karena seluruh biaya mulai dari konsultasi, operasi, obat-obatan hingga rawat inap gratis dijamin oleh BPJS Kesehatan,” ungkap Erni.
