“Informasinya korban sudah dimakamkan tadi. Otomatis tidak dilakukan autopsi. Keluarga sudah ditawarkan, awalnya disetujui, sudah membuat laporan polisi dan permohonan autopsi, namun tidak jadi. Kami tidak tahu apa alasannya,” tutur AKP Barata.
AKP Barata menambahkan, peristiwa berawal saat pasutri asal Kota Padang itu masuk ke penginapan pada Rabu sore (8/10). Setiba di penginapan, korban Cindy dan Gilang memesan makanan berupa sup iga, mi kuah pedas, air mineral, risol, dan kentang goreng.
“Pada pukul 19.00 WIB, karyawan penginapan mengantarkan pesanan ke kamar. Pasangan itu berada di dalam kamar dan menerima pesanan. Selanjutnya, pada Kamis (9 /10) sekitar pukul 07.15 WIB, karyawan penginapan datang mengantarkan sarapan,” jelasnya.
Dikatakan AKP Barata, dari luar, karyawan memberitahu bahwa sarapan tiba. Gilang sempat menjawab “tunggu sebentar” karena sedang mandi. Karyawan menunggu sekitar 20 menit sebelum melanjutkan tugas ke kamar lain.
“Pada pukul 07.30 WIB, karyawan lain kembali ke kamar pasangan tersebut untuk mengantar sarapan. Setelah mengetuk pintu tiga kali dan tidak ada jawaban, mereka memanggil rekan dan membuka paksa pintu kamar,” kata dia.
Ditambahkan AKP Barata, saat pintu terbuka, pasangan tidak terlihat di ruangan. Ketika kamar mandi dibuka, keduanya ditemukan dalam kondisi tak sadarkan diri. Karyawan segera melakukan evakuasi dan memberikan pertolongan pertama dengan oksigen, namun kondisi keduanya semakin lemah.
“Pada pukul 08.35 WIB, karyawan membawa pasangan itu ke puskesmas terdekat. Cindy dinyatakan meninggal dunia oleh tim medis, sementara Gilang tidak sadarkan diri dan dirujuk ke RSUD Arosuka. Kondisinya kritis, lalu dirujuk lagi ke Semen Padang Hospital,” tutupnya. (*)













