Arne Slot mencoba melakukan perubahan strategi dengan memasukkan Mohamed Salah, Alexander Isak, dan Conor Bradley pada menit ke-60. Isak hampir saja mencetak gol melalui umpan lambung Wirtz, tetapi tembakannya terlalu lemah dan mudah diamankan Cakir.
Liverpool kembali mendapat harapan di penghujung laga setelah Konate dijatuhkan di kotak penalti. Namun, lagi-lagi VAR membatalkan keputusan awal wasit dan peluang emas itu sirna.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 1-0 tetap bertahan untuk kemenangan Galatasaray. Kekalahan ini membuat Liverpool gagal mencetak gol dalam laga Liga Champions untuk pertama kalinya sejak November 2020 saat mereka ditumbangkan Atalanta 0-2. Rekor 23 laga beruntun The Reds selalu mencetak gol akhirnya terhenti.
Hasil ini juga menambah daftar tren buruk Liverpool yang kini kalah dalam lima dari delapan laga tandang terakhir di semua kompetisi. Kekalahan dari Galatasaray juga menjadi yang kedua beruntun setelah sebelumnya tumbang 1-2 dari Crystal Palace di Premier League.
Liverpool kini harus segera bangkit sebelum menghadapi Chelsea di laga akhir pekan nanti. Arne Slot dituntut menemukan solusi cepat untuk memperbaiki performa tim yang sedang terpuruk, apalagi cedera dua pemain penting, Alisson dan Ekitike, kian memperburuk situasi The Reds. (*/rom)
