Aksi turun ke jalan terus belangsung. Bahkan, dikutip dari AFP pada Jumat (12/9), jumlah korban tewas dalam unjuk rasa bertambah menjadi 51 orang.
Tak hanya itu, puluhan ribu narapidana juga dilaporkan kabur dari penjara. Hal ini disampaikan oleh Juru bicara Kepolisian Nepal, Binod Ghimire.
Ia mengatakan, bahwa lebih dari 12.500 narapidana yang kabur dari berbagai penjara di seluruh negeri masih buron hingga kini.
Sementara itu, merujuk pada laporan Dainik Bhaskar, sudah 48 jam sejak KP Sharma Oli mengundurkan diri, namun hingga kini Perdana Menteri sementara belum diputuskan. Perundingan yang berlangsung sepanjang hari Kamis, namun belum mencapai kesimpulan.
Menurut laporan, hampir ada konsensus untuk menjadikan Sushila Karki, Mantan Ketua Mahkamah Agung sebagai Perdana Menteri sementara. Namun, hal ini masih mendapat penolakan dari kubu lainnya. Karki disebut terlalu pro India.
Kubu yang kontra mengajukan nama Wali Kota Kathmandu, Balen Shah, untuk menjadi PM.
Jika Balen tidak menjadi PM, nama Wali Kota Dharan, Harka Sampang, dimunculkan sebagai kandidat penggantinya. mereka berdalih ingin pemimpin yang lebih muda.
Perbedaaan pendapat ini ternyata tak hanya terjadi di forum. Sempat terjadi perkelahian antar kelompok tersebut di luar markas tentara yang mengakibatkan sejumlah pemuda terluka.
Di sisi lain, istri eks Perdana Menteri Nepal Jhala Nath Khanal, Rajyalaxmi Chitrakar yang terjebak dalam rumahnya yang dibakar massa demo Gen Z diperkirakan masih hidup.
Menurut The India TV News, berdasarkan laporan dari The Kathmandu Post, Chitrakar saat ini masih hidup meski dalam kondisi kritis. Ia tengah menjalani perawatan akibat luka bakar yang serius.
“Kondisinya serius dan tetap sama seperti saat ia pertama kali dibawa untuk perawatan,” ujar Direktur Rumah Sakit Kirtipur, Nepal, Kiran Nakarmi. (jpg)
