“Jika AS benar-benar turun tangan membela Zionis, maka kami punya hak penuh untuk memberi tekanan balik—termasuk mengganggu kelancaran arus minyak mereka,” ujar Yazdikhah seperti dikutip oleh kantor berita semi-resmi Mehr.
Nada serupa disuarakan oleh Behnam Saeedi dari Komite Keamanan Nasional Parlemen Iran. “Iran punya banyak cara untuk membalas musuhnya. Menutup Selat Hormuz adalah salah satu opsi,” tegasnya.
Untuk diketahui, Selat Hormuz mungkin tampak seperti sekadar jalur sempit di peta, namun nilainya sangat besar.
Di sinilah sekitar 26 persen perdagangan minyak dunia mengalir setiap hari, melewati jalur selebar hanya 21 mil, dengan dua koridor pelayaran sempit yang padat dan strategis.
Sedikit saja gangguan di sini, maka harga minyak dunia bisa melonjak tajam dalam hitungan jam.(jpc)
