Ia menambahkan, membangun rumah ibadah memerlukan keyakinan bahwa apa yang diinfakkan akan menjadi modal menuju akhirat kelak. “Satu bata saja yang diinfakkan ke masjid ini akan dihitung oleh Allah sehingga tidak akan ada yang sia-sia. Apalagi, saya dengar masjid ini nanti akan dibangun dengan dua tingkat dan akan menjadi pusat kegiatan keagamaan. Tentunya diperlukan struktur bangunan yang tepat untuk bangunan dua tingkat,” lanjutnya.
Ketua Pelaksana Pembangunan Masjid Al Muhajirin, Kesman, mengucapkan terima kasih kepada Wakil Bupati Risnawanto yang telah meluangkan waktu di tengah kesibukannya untuk hadir. “Ini merupakan dukungan moral bagi kami untuk pembangunan kembali masjid ke depannya,” katanya.
Kesman juga menjelaskan latar belakang direnovasinya masjid tersebut. Pertama, arah kiblat yang melenceng setelah berkoordinasi dengan Kementerian Agama, sehingga perlu diluruskan. Kedua, struktur bangunan yang tidak kuat pondasinya hanya menggunakan besi ukuran 8 dan tidak tahan gempa. Ketiga, jumlah jemaah yang semakin banyak sehingga diperlukan tempat ibadah yang lebih luas. “Selain itu, untuk membangun masjid ini kami menggunakan jasa konsultan agar menghasilkan bangunan yang kokoh dan bagus. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 3,9 miliar, sementara dana yang tersedia baru sekitar Rp 620 juta, sehingga kami masih sangat membutuhkan donatur dan perhatian dari pemerintah,” jelasnya. (end)
