PADANG, METRO – Kongres tahunan AFP (Asosiasi Futsal Provinsi) Sumbar berjalan lancar sesuai agenda acara yang tertulis dalam undangan resmi kepada seluruh pemilik hak suara yang hadir di Hotel New Rasaki, Kota Padang, Sabtu (23/2).
Dalam kongres tahunan yang berjalan mulai jam 09.00 WIB sampai dengan 15.30 WIB itu, laporan pertanggungjawaban kegiatan selama 4 tahun periode kepengurusan 2015-2019 yang disampaikan oleh Ketua AFP H. Yasman Yanusar dapat diterima peserta kongres.
Tetapi, para peserta tetap memberikan evaluasi dan catatan untuk penambahan dan penguatan program kerja tahun 2019 terutama di bidang kompetisi.
Seperti yang dikatakan oleh H. Yasman Yanusar yang membacakan laporan kegiatan kepengurusan, dirinya mengakui baru bisa menjalankan kompetisi resmi sesuai kewajiban dari FFI (Federasi Futsal Indonesia), yakni Liga Futsal Nusantara. Diluar itu program AFP yang sudah kita jalankan adalah kursus-kursus pelatih, wasit dan pengawas pertandingan.
”Kewajiban AFP terkait kompetisi memang sesuai arahan Pusat, hanya menggelar Liga Futsal Nusantara yang jenjangnya ke Liga Pro,” terangnya.
Yasman menyebutkan mungkin masih banyak kekurangan dan kelemahan yang terjadi selama pelaksanaan kompetisi tersebut, namun ada hal positif yang berhasil dimunculkan oleh Futsal Sumbar yaitu tembusnya beberapa pefutsal potensial dan berbakat ke level nasional.
”Memang disisi klub, belum rezeki mencapai level kompetisi profesional sejak pertama kali tahun 2015 hingga 2018 lalu AFP melaksanakan kompetisi amatir Liga Futsal Nusantara (LFN) atau Linus,” sambungnya.
”Tapi, beberapa pemain terpantau dan diminati klub-klub futsal profesional. Bahkan ada yang sukses membela Tim Nasional Indonesia seperti, Yudhi Fatra, Ade Andyka, Rahmad Budiman, Randy Satria dan terakhir 2018, Muhammad Sanjaya menjadi tulang punggung lolosnya Indonesia ke Piala AFC U-20 di Tabriz, Iran, Juni 2019 mendatang,” terang pria yang sering disapa Pak Haji ini.
Selain prestasi individual, Tim Futsal Sumbar juga pemegang medali emas di PON 2012 Riau. Di PON 2016 Jawa Barat, Sumbar gagal mempertahankan medali. Inilah yang menjadi tantangan besar Sumbar agar berbciara lagi pada PON 2020 Papua.
”Kita sudah melakukan seleksi pemain dari hasil pantauan LFN 2018 dan Porprov XV-2018 kemaren. Persiapan tim sudah dimulai dan sambil jalan melakukan promosi degradasi pemain sebelum tampil pada Pra-PON tahun ini. Rencananya Sumbar mengajukan diri sebagai salah satu tuan rumah,” katanya.
Meski punya masa akhir kepengurusan 2019 yang akan selesai di Juni mendatang. AFP Sumbar tetap merancang program kerja masing-masing Bidang Organisasi dan Hukum yaitu pengesahan Afkab/Afkot se-Sumatera Barat. Bidang Kompetisi dan Kejuaran, yakni Kompetisi LFN 2019 putera dan puteri, Turnamen Internasional Rafhely Specs Cup, Kejuaraan Antar Kabupaten/Kota U-23, Piala Kapolda Antar Kabupaten/Kota.
Menyoal program kerja ini, PSSI Sumbar yang menaungi AFP Sumbar, melalui Zulfrinaldi, Exco Bidang Pembinaan Usia Muda yang hadir memenuhi undangan Kongres, mengharapkan adanya kompetisi futsal berjenjang mulai dari U-13, U-15 dan U-17 tahun.
”Pertajam lagi prestasi Futsal Sumbar. Dan kalau dapat punya kompetisi futsal dari level usia dini dan berjenjang,” singkatnya. (heu)