Hal senada dikatakan Siel Saputra Wartawan Padang TV, dikatakan Siel, persoalan ini harus kita sikapi secara bersama, karena Kops Wartawan sudah di cap tidak baik di depan umum. “Kalau memang oknum tersebut ingin meminta maaf dan mengakui kesalahannya dan ke khilafannya sampaikan maaf dan akui kesalahan didepan umum, ”kata Siel.
Sebelunya, pada Kamis (21/9),para jurnalis, nyaris baku hantam dengan, dengan Koordinator demo tandingan yang membela kinarja Bupati Pasbar. Aksi itu dipicu, oleh pernyataan Arsalan dalam orasinya, mengatakan Media di kabupaten Pasbar tidak berpihak kepada Bupati Pasbar. Insiden tersebut memanas ketika wartawan Pikiran Rakyat Irfansyah, mempertanyakan kepada pengunjuk rasa kenapa pengunjukrasa dari sekretaris nagari dan perangkat nagari.
Sehingga wartawan yang bertugas di Pasbar, merasa di lecehkan dan marah terhadap pengunjukrasa yang menuding wartawan seolah-olah tak berimbang dalam pemberitaan demo warga Nagari Kajai korban gempa yang sudah berunjukrasa ke kantor bupati selama 16 hari.
“Kami selama ini tetap memberi porsi yang berimbang dalam pemberitaan unjukrasa jadi jangan asal menuduh saja, kami bekerja profesional saja,” kata Andika wartawan TVRI Sumbar dan Altas Maulana dari LKBN Antara Sumbar dengan nada berang.
“Coba tunjukkan pada kami, mana berita kami yang tidak berpihak kepada Bupati Pasbar, kami dalam pemberitaan ada kode etiknya, tidak sembarangan membuat berita. Yang jelas, kami mendesak polii untuk menuntaskan kasus itu,” kata Hendi wartawan Harian POSMETRO Padang.
Hendi, mempertanyakan apa maksud Arsalan menuding media massa tak berpihak kepada bupati. “Kita selama ini, selalu berpedoman pada UU Pers, untuk melakukan kegiatan Jurnalis,tidak asal buat saja berita,”ujar Hendi.
Sementara itu, Safatul Ulum Kontributor SCTV mengatakan, ini sudah kejadian yang kedua kalinya, dialami oleh para Jurnalis yang bertugas di Pasbar, yang pertama kita mendapat kata-kata yang tidak mengenakan dari para Pendemo korban gempa Kajai, sekarang ini, malah dapat hinaan lagi dari pendemo tandingan,”kata Ulum.
Dikatakan Ulum, ini tidak bisa di biarkan, harusnya kita membuat Laporan ke Polres Pasbar, karena profesi kita sudah di injak-injak mereka,”ujarnya. Hal senada dikatakan Siel Saputra Wartawan Padang TV, dikatakan Siel, persoalan ini harus kita sikapi secara bersama, karena Kops Wartawan sudah dicap tidak baik di depan umum. “
Kalau memang oknum tersebut ingin meminta maaf dan mengakui kesalahannya dan ke khilafannya sampaikan maaf dan akui kesalahan didepan umum, ” kata Siel. (end)
