BALAI BARU, METRO – Piala Adipura tak hanya menjadi ajang keberuntungan bagi Kota Padang. Tetapi, juga bagi petugas kebersihan. Para pasukan kuning ini mendapat bonus dari pemerintah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Al Amin, mengatakan bonus diberikan kepada semua petugas kebersihan. Bonus diberikan sebesar Rp1,5 juta untuk 750 petugas. Mereka itu adalah petugas pengangkut sampah dan menyapu kota setiap hari. Sementara Rp500 ribu diberikan bagi petugas Kebersihan Kelurahan Kecamatan (PK3).
”Mereka kita beri bonus. Sekarang kita lagi mengajukan anggaran. Dalam minggu ini akan kita selesaikan pembayarannya,” sebut Al Amin.
Selama ini, di luar bonus, para petugas kebersihan sebanyak 750 orang itu sebagian berstastus honor. Honor mereka bervariasi. Mulai dari Rp900 ribu hingga Rp1.250.000. Sementara, petugas PK3 menerima honor Rp1.250.000.
Al Amin berharap bonus itu bisa menjadi pelecut semangat bagi semua petugas untuk bekerja. Walaupun di satu sisi, saat ini tren penilaian Adipura bukan lagi mengangkut sampah yang menumpuk. Tetapi lebih pada perilaku masyarakat terhadap sampah.
Dijelaskan, ada tiga level dalam penilaian. Yakni, level satu, masyarakat membuang sampah pada tempatnya. Saat ini penerapan level ini di kota Padang sudah mencapai 75 persen. Untuk level II, yakni masyarakat melakukan pemilahan sampah dari sumbernya.
Posisi Kota Padang baru memasuki ke level II. Masyarakat dilatih untuk bisa memilah sampah dari sumbernya. Agar bisa menjalankan level II itu, DLH Padang mendorong pembentukan bank sampah.
Saat ini ada 16 bank sampah yang ada di Padang. Targetnya, hingga akhir tahun 2019 semua kelurahan yang berjumlah hanya 104 memiliki bank sampah.
Bank sampai ini akan dilengkapi dengan modal awal, kantor dan manajemen. Masyarakat akan diarahkan untuk bisa memilah sampah dari rumah tangga. Jika masyarakat sudah memilah maka sampah yang masih memiliki nilai jual, bisa ditabung di bank sampah. Dan tabungan itu nanti bisa diuangkan. ”Dengan bank sampah ini, masyarakat diharapkan bisa termotivasi memilah sampah dan menjualnya ke bank sampah,” katanya.
Adipura Diarak
”Si Merah Pinang”. Begitulah sebutan bagi pasukan kebersihan Kota Padang. Dengan rasa haru dan bangga, mereka menyambut kedatangan Piala Adipura yang dibawa Wali Kota Padang Mahyeldi di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan di pelataran parkir RTH Imam Bonjol, Selasa (15/1).
Kedatangan Piala Adipura di Kota Padang juga disambut Dandim 0312 Padang, Kapolresta Kota Padang, Wakil Ketua DPRD Kota Padang beserta unsur Forkopimda lainnya, Sekda, p;impinan OPD dan ASN. Piala Adipura diarak keliling kota, sebagai bukti nyata partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan.
“Prestasi yang kita raih ini berkat kerjasama seluruh pihak tanpa terkecuali. Termasuk tenaga kebersihan Kota Padang. Dan yang terpenting adalah bagaimana menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga dan mencintai lingkungan,” ujar Wali Kota Mahyeldi saat acara penyerahan Piala Adipura ke masyarakat Kota Padang di RTH Imam Bonjol.
Dijelaskan, pengelolaan kebersihan lingkungan harus di mulai dari rumah tangga. Produksi sampah dari rumah tangga harus dikurangi, sehingga tumpukan sampah di TPS dan TPA juga berkurang. ”Sebagai bentuk apresiasi dan ucapan terimakasih, Pemko Padang akan memberikan bonus kepada seluruh tenaga kebersihan yang ada di Kota Padang,” ungkap Mahyeldi.
Di kesempatan itu, Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana Putra mengatakan, Piala Adipura merupakan kebanggaan warga. Kepedulian masyarakat terhadap lingkungan merupakan dukungan terhadap tenaga kebersihan Kota Padang yang merupakan pejuang Adipura.
”Mari bersama-sama kita tingkatkan kepedulian terhadap lingkungan. DPRD Kota Padang mengucapkan terimakasih kepada kita semua untuk Kota Padang yang lebih bersih lagi,” tambah Wahyu.
DPRD Apresiasi Pemko
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Padang, Gustin Pramona mengapresiasi keberhasilan Kota Padang mendapatkan Piala Adipura. Diharap, pengawasan dan kebersihan kota tetap terjaga.
”Kita bangga dengan prestasi yang diperoleh, apalagi ini Piala Adipura,” ujar kader Demokrat ini.
”Dinas Lingkungan Hidup diminta untuk terus bersinergi dengan bawahannya dalam menciptakan lingkungan yang bersih. Supaya prestasi yang didapat tidak berpindah ke daerah lain serta usaha yang selama ini dikerjakan tidak sia-sia,” sebutnya.
Lalu, kepada seluruh warga kota diminta ikut berpartisipasi dalam menciptakan lingkungan bersih, sebab manfaatnya juga warga yang menikmatinya. “Warga harus buang sampah pada tempatnya dan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jangan ada yang buang sampah di sungai dan selokan, karena itu bisa membuat selokan tersumbat dan air tidak mengalir dengan lancar,” ulasnya.
Ketua Komisi IV DPRD Maidestal Hari Mahesa, meminta Pemko untuk terus memperhatikan kesejahteraan para relawan kebersihan yang sudah bekerja dengan susah payah. Ini demi hidupnya perekomian mereka dan kendala yang dialami terbantu. “Wako harus berikan bonus kepada seluruh relawan yang bekerja. Jangan mereka dipekerjakan, namun gaji mereka tidak ditingkatkan. Ini kan tidak seimbang,” pungkasnya. (tin/ade)















