PERSAINGAN industri semen nasional semakin ketat, seiring dengan bermunculannya para pemain baru di tanah air. Dengan terus bertambahnya jumlah produsen semen, namun PT Semen Padang sebagai perusahaan semen pertama di Indonesia, sukses menunjukkan eksistensi sebagai pabrik kebanggaaan masyarakat Sumbar.
Hari ini, Jumat (18/3), PT Semen Padang genap berusia 112 tahun. Tak banyak perusahaan di Indonesia bisa bertahan hingga berumur 112 tahun. Inovasi dan efisiensi, menjadi kata kunci kekuatan dalam menghadapi tantangan industri semen ke depan yang akan semakin berat, dimana peta persaingan semakin ketat dengan munculnya beberapa pemain baru.
Dengan mengusung tema “Rise Stronger”, di usianya yang ke-112 tahun ini, PT Semen Padang berharap lebih bangkit, saling bahu membahu dan berlari mengajak semua untuk kemajuan bangsa dan negeri. Diyakini, perusahaan semen yang miliki basis inovasi yang kuat dan efisiensi diyakini bakal keluar sebagai pemenang.
Untuk mampu bersaing di tengah-tengah tuntutan dan tren global industri semen di masa mendatang, PT Semen Padang dengan konsep inovatif, teknologi, serta kelestarian lingkungan agar bisa memenuhi permintaan semen berlabel hijau, perusahaan tertua ini yakin bisa terus bertahan dan berkontribusi untuk negeri.
Sebagai perusahaan yang sudah berusia 112 tahun, produk Semen Padang menjadi tonggak modernisasi di Indonesia, dengan banyaknya bangunan monumental dibangun menggunakan produk semen yang pertama di Asia Tenggara tersebut. Di antaranya Fly Over Kelok Sembilan, Tol Trans Sumatera Ruas Sigli Banda Aceh, Tol PekanbaruDumai (131.48 kilometer).
Mahakarya yang sampai kini sangat dirasakan manfaatnya, salah satunya adalah jalan Kelok Sembilan. Di Jalan Kelok Sembilan, dibangun jembatan layang sepanjang 2,5 km. Jembatan ini menyusuri dua dinding bukit terjal dengan tinggi tiang-tiang beton bervariasi mencapai 58 meter. Jembatan ini diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Oktober 2013 lalu. Hal yang membanggakan dari Kelok Sembilan yaitu semua kontruksi jembatan, menggunakan 100 persen produk semen asli Indonesia, yaitu Semen PCC dari Semen Padang.
Kemudian, ada Masjid Raya Sumatera Barat, menjadi satu kebanggaan bagi masyarakat Minang. Produk Semen Padang yang digunakan sebagai bahan pembangunan merupakan pilihan yang tepat. Karena Semen Padang telah dipercaya sebagai produk yang tidak hanya dikenal karena superbrand yang dimilikinya.
Tidak hanya di Sumbar, produk Semen Padang juga memberi andil besar dalam pembangunan proyek monumental Monumen Nasional (Monas). Pembangunan Monas dimulai 17 Agustus 1961 di bawah perintah Presiden Soekarno. Selanjutnya, Jembatan Semanggi juga memakai produk Semen Padang. Gedung MPR/DPR di Senayan juga telah memanfaatkan Semen Padang pada struktur bangunannya.
Ada lagi, Jembatan Ampera, melintas Sungai Musi yang membelah Kota Palembang. Semen Padang juga memberi peran penting dalam proses pembangunan jembatan megah ini.
Jembatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau, bisa dikatakan sebagai mahakarya putra-putri Indonesia karena jembatan ini merupakan pilot project berteknologi tinggi. Jembatan yang berdiri dengan kokoh ini ternyata pembangunannya menggunakan semen asli produk Indonesia yakni Semen Padang. Semen Padang membuktikan bahwa kualitas dari semen ini dapat dipercaya dengan jaminan mutu dan kekuatannya.
Selain mahakarya bangunan monumental di Indonesia, di sektor ekonomi, kehadiran Semen Padang sebagai industri besar multiplier effect. Ribuan anak-anak sekolah dibantu setiap tahun melalui program beasiswa. Ribuan masyarakat terbantu ekonominya melalui program mitra binaan. Perekonomian masyarakat di sekitar berputar dan terus tumbuh.
Apresiasi Gerak Cepat Semen Padang
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah ikut mengapresiasi kiprah PT Semen Padang hingga usia ke-112 tahun. “Keberadaan PT Semen Padang selama ini di Sumbar sudah dirasakan manfaatnya diberbagai sektor, seperti ekonomi, pendidikan, sosial budaya. Tidak hanya itu, Semen Padang juga sangat cepat tanggap ketika daerah di Sumbar terjadi bencana,” kata Mahyeldi.
Mantan Wako Padang ini menilai, jika komitmen pabrik semen ini memajukan ekonomi masyarakat Sumbar, khususnya Padang terlihat dari berbagai program. Melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR), PT Semen Padang memajukan perputaran roda ekonomi di daerah.
Bukti nyata lain, PT Semen Padang mendukung pertumbuhan dan kemajuan pelaku UMKM di 19 kabupaten/kota. Tidak hanya memberikan modal usaha, PT Semen Padang ikut andil membesarkan pelaku UMKM dengan melibatkan mereka dalam berbagai iven berskala nasional dan juga internasional.
Dalam kemajuan dunia pendidikan PT Semen Padang telah terbukti banyak berkiprah, seperti memberikan bantuan melalui beasiswa kepada ribuan siswa, mulai tingkat SD hingga Perguruan Tinggi. Di sisi lain, Semen Padang juga memperlihatkan kontribusinya dalam masalah pelestarian lingkungan hidup.
Sementara itu, Anggota DPR RI Andre Rosiade mengapresiasi PT Semen Padang yang kini usianya sudah menapaki 112 tahun. Sebagai salah satu BUMN terbesar di Sumbar, Semen Padang sudah menjadi kebanggaan urang Minang dan telah banyak berbuat untuk masyarakat Sumbar.
Keberadaan Semen Padang membawa dampak positif untuk perekonomian maupun berbagai sektor lain di Sumbar. Kontribusi tersebut baik yang berasal dari pajak yang masuk ke pendapatan asli daerah (PAD), serta kucuran dana progam CSR.
Di sisi lain, Semen Padang yang merupakan bagian dari SIG juga selalu gerak cepat dalam membantu daerah di Sumbar yang tertimpa musibah. Salah satunya ketika terjadi gempa bumi di Pasaman dan Pasaman Barat. Semen Padang langsung bergerak cepat membantu para korban.
“Selamat untuk Semen Padang yang sudah berusia 112 tahun. Diharap bisa memberikan kontribusi nyata lagi untuk Sumbar,” pungkas Andre.
Syafrial Kani
Puji Program CSR
PT Semen Padang
Ketua DPRD Kota Padang H. Syafrial Kani mengucapkan selamat Hari Jadi PT Semen Padang yang ke-112 tahun. Semoga di usia yang ke-112 tahun ini, PT. Semen Padang semakin maju.
“Seperti diketahui saat ini PT Semen Padang menjadi bagian dari Holding PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. Oleh karena itu Semen Padang harus dan terus mempersiapkan diri menjadi badan usaha yang tangguh, sehingga siap menghadapi segala macam tantangan dengan visi dan misi dalam mengembangkan pembangunan di masa datang,” katanya.
Syafrial Kani memuji tata kelola CSR perusahaan BUMN kebanggaan masyarakat Sumatera Barat tersebut berjalan dengan baik. Banyak program-program CSR Semen Padang dijalankan, menyentuh kepada masyarakat Sumbar khususnya di lingkungan pabrik.
“Saat ini masa pandemi telah beralih ke arah new normal. Agar ekonomi bisa menggeliat kembali, perlunya peran serta Semen Padang dalam membantu program peningkatan ekonomi produktif dan kreatif,” sebutnya.
Sejarah Semen Padang
Pada 18 Maret 2022, PT Semen Padang genap berusia 112 tahun. Perusahaan ini didirikan perwira Belanda asal Jerman Carl Christophus Lau pada 18 Maret 1910, dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij’(NV NIPCM) dengan Akta Notaris Johannes Pieter Smidth di Amsterdam.
Sejarah kemudian mencatat, NV NIPCM bukan hanya merupakan industri atau pabrik semen pertama di Minangkabau, melainkan adalah pabrik atau industri besar pertama di Indonesia yang terdaftar di bawah Departemen Pertanian, Industri, dan Perdagangan di Hindia Belanda.
Ketika Perang Dunia Kedua meletus tahun 1939, pabrik semen Indarung sudah memiliki kapasitas terpasang 700 ton/hari atau 210.000 ton setahun. Namun kapasitas tersebut tak pernah tercapai secara optimal, karena produksi tertinggi yang pernah dicapai hanya 170.000 ton pada tahun 1939.
Sejak 17 Maret 1942, pabrik semen Indarung dikuasai Jepang. Manajemen perusahaan ditangani perusahaan semen dan Jepang, Asano Cement.
Pada 21 Juli 1947, Belanda kembali menguasai Kilang Semen Indarung, dan menyerahkannya kepada perusahaan Belanda yang dulu menguasainya sebelum pendudukan Jepang.
Selanjutnya, tanggal 5 Juli 1958, Hoofadministrateur NV PPCM, Ir Van Der Laand, menyerahkan pabrik semen ini kepada Ir J Sadiman yang mewakili pemerintah Indonesia.
Pada 1995, PT Semen Padang bersama PT Semen Tonasa dimerger dengan PT Semen Gresik dengan istilah konsolidasi aset. Aksi korporasi BUMN ini bertujuan untuk memperkuat modal PT Semen Gresik yang akan melakukan go public tahap II dan untuk mencegah kepemilikan pemerintah di BUMN semen menjadi minoritas.
Pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia, sejak 11 Februari 2020 berganti nama menjadi SIG. (adv)
