PASAMAN, METRO – Dinas Perikanan Pemerintah Kabupaten Pasaman merugi. Pasalnya, ribuan bibit ikan dihanyutkan air yang disemai di Balai Bibit Ikan (BBI) di wilayah Lundar, Nagari Panti Timur, Kecamatan Panti, jebol pascaditerjang banjir, beberapa minggu lalu. Air banjir merendam di beberapa kolam pembibitan maupun indukan. Bibit ikan dan indukan ikan yang dibudidaya petugas Dinas Perikanan melalui BBI Lundar sebagian besar hanyut dibawa arus banjir yang mengenangi seluruh area BBI.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pasaman Syafrialis mengatakan, kolam BBI Lundar, jebol pascabanjir bandang yang menerjang Kabupaten Pasaman beberapa minggu lalu. Akibatnya, Pemkab Pasaman mengalami kerugian yang mencapai Rp150 juta lebih. “Karena ada ribuan bibit ikan yang hanyut diterjang banjir, yang terdiri dari bibit ikan nila, ikan mas. Kerugian sementara mencapai Rp150 juta,” kata Syafrialis.
Dia menilai banjir yang melanda BBI ini terjadi karena kondisi letak geografis posisi kolam BBI berada di dataran rendah. Sehingga debit air mengalir begitu deras. Sehingga air memasuki ke kolam ikan BBI. “Sekarang kita masih melakukan inventarisir semua ikan. Kemungkinan ikan akan dipindahkan ke kolam ikan lainnya yang lebih aman dari ancaman banjir,” ujar Syafrialis.
Atas kejadian tersebut, Syafrialis mengaku, bahwa dirinya telah melaporkan kepada Bupati Pasaman, Yusuf Lubis, terkait jebolnya kolam pembibitan BBI. Dan bupati meminta segera dilakukan perbaikan mengingat BBI merupakan salah satu penyumbang PAD di Pasaman. “Kami sudah lapor. Insha Allah tahun depan akan dibangun kembali,” kata Syafrialis.
Syafrialis menyebutkan, keberadaan BBI memberikan banyak manfaat bagi masyarakat, seperti bagaimana pembenihan ikan yang baik, cara membuat pakan ikan, dan menguji pakan serta penyakit ikan.
“Di BBI, kita dapat mengembangkan dan membudidayakan ikan dengan baik. Untuk selanjutnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya petani kolam ikan,”ujar Syafrialis.
Pihaknya, kata dia, berupaya mengoptimalkan fungsi Balai Benih Ikan (BBI) di daerah itu guna memenuhi kebutuhan benih petani ikan setempat.
“Fungsi dari BBI ini akan terus kita maksimalkan lagi, sehingga bisa menghasilkan benih ikan yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan benih bagi petani ikan di Pasaman,” ucap Syafrialis.
Lanjut Syafrialis, banjir yang melanda BBI itu menghentikan operasional di BBI untuk sementara waktu. Ia pun mengakui, pihaknya tidak bisa melakukan pemijahan terhadap ikan yang hendak dibibitkan. “Banjir sangat merugikan proses pemijahan (perkawinan), karena banjir, merendam kolam BBI Lundar,” ungkap Syafrialis. (cr6)














