PADANG, METRO
Kasus warga Sumatra Barat (Sumbar) yang dinyatakan poisitif terpapar virus corona (Covid-19) masih terus mengalami kenaikan. Minggu (17/5) terjadi penambahan 12 orang yang dinyatakan positif Covid-19, sehingga total di Sumbar sudah mencapai 408 orang.
Tidak hanya yang positi bertambah, pasien positif yang dinyatakan sembuh juga bertambah empat orang dan total sudah 95 orang yang berhasik sembuh. Kabar baiknya, tidak ada tambahan pasien Covid-19 meninggal, sehingga tercatat tetap 22 orang.
Kepala Biro Humas Setda Sumbar, selaku Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal mengatakan, dari 874 sample swab yang diperiksa tim Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Andalas dan Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Wilayah II Bukitinggi, terkonfirmasi warga Sumbar positif terinfeksi covid-19 sebanyak 12 orang.
“Penambahan berasal dari dua wilayah yakni Padang 11 kasus masih dominasi dari klaster Pasar Raya dan Limapuluh Kota 1 kasus. Untuk Kota Padang, tercatat dari 11 orang tersebut, dua di antaranya merupakan balita berumur dua tahun dan empat tahun yang berasal dari Alai Parak Kopi. Balita tersebut terpapar dari klaster Pasar Raya Padang,” kata Jasman.
Jasman menjelaskan, dengan demikian total yang telah dinyatakan positif terinfeksi covid-19 di Sumbar 408 orang, dengan rincian 145 orang dirawat di berbagai Rumah Sakit, isolasi mandiri 56 orang, isolasi daerah 5 orang, Bapelkes 17 orang dan di BPSDM 68 orang, meninggal dunia 22 orang dan sembuh 95 orang.
“Total Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 8.920 orang. Proses pemantauan 289 orang, dengan rincian karantina Pemda 31 orang dan 258 orang isolasi mandiri. Selesai pemantauan 8.631 orang. Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 735 orang. Dari 735 PDP tersebut, 52 orang masih dirawat di berbagai rumah sakit rujukan sambil menunggu hasil lab. Dinyatakan negatif, pulang dan sehat sebanyak 683 orang,” jelas Jasman.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid menyebutkan, dua balita ini masuk dalam penyebaran virus klaster Pasar Raya. Balita tersebut terpapar dari kasus positif sebelumnya yang berada di kediamannya.
“Balita ini kontak serumah dengan keluarga yang bekerja di Pasar Raya Padang. Untuk dipahami bahwa klaster Pasar Raya sumbernya di sana, tapi yang terpapar ini kontak setelah di rumah,” kata Ferimulyani.
Menurut Ferimulyani, kasus positif covid-19 dari klaster Pasar Raya tidak semuanya merupakan pedagang, namun juga termasuk keluarga pedagang serta karyawan. Mereka tertular dari sumber di kawasan Pasar Raya, sehingga itu disebut sebagai klaster.
“Untuk penambahan 11 kasus di Padang itu tidak semuanya dari klaster Pasar Raya Padang, hanya ada tujuh orang. Selebihnya yang terpapar ada kontak dari kasus sebelumnya,” ujarnya. (rel)












