PASAMAN, METRO–Bupati Pasaman Welly Suhery membuka forum refleksi tim kordinasi dan pembentukan kelompok kerja percepatan perhutanan sosial di Kabupaten Pasaman. Selain bupati, kegiatan tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Pasaman Parulian, jajaran Forkopimda, anggota DPRD Pasaman, Kepala OPD terkait, dan sejumlah perangkat daerah (OPD), Camat, serta Wali Nagari se Kabupaten Pasaman yang daerahnya terorientasi terhadap kegiatan perhutanan sosial.
Bupati Welly Suhery dalam sambutannya menyampaikan, dengan kondisi wilayah Pasaman hampir 60 persen merupakan kawasan hutan, diperlukan upaya maksimal dan menyeluruh untuk menjaga dan memanfaatkannya.
Welly Suhery juga menjelaskan, bahwa di Kabupaten Pasaman sudah terbentuk sebanyak 39 unit perhutanan sosial yang tersebar dan berada di 30 di Pasaman atau sama dengan setengahnya dari jumlah nagari.
Kata Welly, jika melihat dari peta indikatif perhutanan sosial, sesuai dengan data bahwa lebih seratus ribu hektare lahan menanti untuk dioptimalkan, artinya kita mendapat peluang memanfatkan dan mengelola kawasan hutan melalui perhutanan sosial.
“Aspek pemberdayaan masyarakat pada pengelolaan hutan sosial menjadi urusan kabupaten karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan dasar masyarakat dan pembangunan ekonomi lokal,” ungkap Welly Suhery.
