AGAM, METRO–Kampung halaman Buya Hamka di Nagari Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, kembali semarak dengan gelaran budaya bertajuk Festival Manikam Jajak Buya Hamka 2, Minggu (27/7). Festival ini menjadi momentum untuk melestarikan nilai-nilai keÂteÂlaÂdanan dan budaya Minangkabau yang diwarisÂkan oleh ulama besar, sastrawan, dan tokoh nasional, Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka.
Buya Hamka, yang lahir pada 17 Februari 1908 di Tanah Sirah, Nagari Sungai Batang, dikenal sebagai sosok ulama berpengaruh sekaligus penulis produktif. Karyanya yang legendaris seperti Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, Di Bawah Lindungan Ka’bah, hingga Tafsir Al-Azhar, masih menjadi referensi hingga kini bagi akademisi dan pelajar di tingkat nasional maupun internasional.
Lahir dari kehidupan keras, tegas, kukuh dan gigih mencapai tujuan hiÂdup yang hakiki, melalui nilai-nilai budaya bersuku Minangkabau, kaya khaÂsaÂnah cendikiawan masa laÂlu. Beragam pemikiran-peÂmiÂkiran nenek moyang yang hebat itulah Buya HamÂka belajar tentang meÂnata sistem sosial budaya berlandasan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).
Melalui proses pembelajaran mendalam itu, Buya Haji Abdul Malik Karim Amrullah belajar untuk berÂkembang menjadi sosok ulama berkarakter sesuai nilai-nilai kebudayaan Minangkabau di Nagari Sungai Batang di wilayah Danau Maninjau itu. Termasuk hobi permainan dan berkesenian tradisi seperti Randai, Saluang, Tambua Tansa, Talempong, Main Layang-layang, Barakik-rakik hingga Basilek Tradisional.
Berdasarkan, kisah meÂnaÂrik masa kecil Buya HamÂÂka inilah, Komunitas PeÂmuda Generasi Hamka (KPGH) terus menggalakan seni budaya tradisi di Kampung Kelahiran Buya HamÂka, salah satunya dengan menggelar ivent kedua Manikam Jajak Buya Hamka, setelah sebelumnya sukses pada Desember 2024 lalu.
Acara pembukaan dimulai dengan arak-arak Bajamba Bundo Kanduang Nagari Sungai Batang bersama tamu undangan, diiringi kesenian Tambua Tansa. Arak-arak berjalan 100 meter menuju Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka.
Koordinator Acara, Fajri didampingi Rudi Yudistira selaku Ketua Pelaksana mengatakan, ivent atau festival berupa pentas seni itu sebagai upaya pelestarian nilai-nilai kebudayaan masyarakat di Kampung Kelahiran Buya Hamka, khusus di Salingka Danau Maninjau (Kecamatan Tanjung Raya).















