AGAM, METRO–Selama pelaksanaan Operasi Patuh Singgalang 2025 yang digelar sejak 14 hingga 27 Juli, Kepolisian Resor (Polres) Agam menindak tegas para pelanggar lalu lintas. Sebanyak 151 kendaraan dikenakan sanksi tilang, dengan pelanggaran paling banyak dilakukan oleh pengendara usia pelajar.
Kapolres Agam, AKBP Muari melalui Kasat Lantas Polres Agam AKP Irwandy di Lubuk Basung, Selasa (29/7) mengatakan, mayoritas pelanggar merupakan pelajar berusia 17 hingga 21 tahun.
“Dari total 151 tilang, sekitar 75 persen merupakan pelajar. Ini menunjukkan masih rendahnya kesadaran tertib berlalu lintas di kalangan usia muda,” ujarnya.
AKP Irwandy merinci, dari 151 pelanggaran tersebut, sebanyak 84 pengendara ditilang karena tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), sementara 67 lainnya tidak dapat menunjukkan SIM saat diperiksa.
Selain itu, petugas juga mengamankan 30 unit sepeda motor, 61 Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), dan 43 lembar SIM selama operasi berlangsung.
“Sepeda motor yang diamankan umumnya tidak memiliki dokumen lengkap, serta banyak yang menggunakan knalpot brong yang menimbulkan kebisingan,” tambahnya.
Ia menegaskan, kendaraan yang diamankan baru akan dikembalikan kepada pemiliknya setelah melalui proses persidangan di Pengadilan Negeri Lubuk Basung. Pemilik juga diwajibkan melengkapi semua persyaratan administrasi kendaraan.
Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polres Agam mengalami peningkatan signifikan. Tahun ini jumlah tilang naik sekitar 17 persen, dari 106 pelanggaran pada 2024 menjadi 151 pelanggaran di 2025.
Namun, jumlah teguran justru mengalami penurunan. Tahun lalu tercatat 435 teguran, sementara tahun ini hanya 377 teguran yang dikeluarkan petugas selama operasi berlangsung.
Dari sisi kecelakaan lalu lintas, terjadi peningkatan jumlah kejadian. Pada 2024, hanya dua kasus kecelakaan yang tercatat. Namun, pada 2025 meningkat menjadi tiga kejadian atau naik sebesar 50 persen.
Ironisnya, jumlah korban meninggal dunia akibat kecelakaan selama Operasi Patuh Singgalang 2025 melonjak tajam. Jika tahun lalu tidak ada korban jiwa, tahun ini tercatat dua orang meninggal dunia atau naik 200 persen.
Untuk korban luka berat justru menurun drastis, dari dua korban pada 2024 menjadi nihil pada tahun ini. Sebaliknya, korban luka ringan mengalami kenaikan signifikan, dari nol pada 2024 menjadi tiga korban pada tahun ini.
AKP Irwandy berharap operasi ini mampu meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama kalangan pelajar dan pengendara muda, untuk lebih mematuhi aturan lalu lintas.
“Kami juga melihat efek positif dari operasi ini terhadap kesadaran mengurus SIM. Terbukti, dalam bulan ini terjadi peningkatan pengurusan SIM, dari 600 lembar menjadi 900 lembar,” ungkapnya. (pry)




















