LIMAPULUH KOTA, METRO–Hidup Antoni (45), seorang supir asal Nagari Sarilamak, Kabupaten Lima Puluh Kota, kini menjalani hidup dengan lebih tenang berkat kepesertaan aktifnya dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Setelah divonis mengalami gagal ginjal dan harus menjalani cuci darah dua kali seminggu, program JKN menjadi penyelamat utama yang membuatnya bisa bertahan, baik secara fisik maupun finansial.
Beberapa tahun lalu, Antoni mulai merasakan gejala aneh pada tubuhnya, seperti cepat lelah, kaki membengkak, dan sekujur tubuh terasa sakit. Merasa kondisi kesehatannya semakin menurun, Antoni memutuskan untuk berobat ke Puskesmas setempat. “Pada tahun 2021 lalu, saya mulai merasakan gejala di mana seluruh badan terasa sakit, kaki bengkak hingga sulit bergerak. Awalnya saya mengira hanya kelelahan akibat bekerja saja, namun setelah diperiksa di Puskesmas setempat, dokter mengatakan jika saya terindikasi penyakit gagal ginjal,” ucap Antoni, Rabu (25/06).
Mengetahui kondisi kesehatan Antoni, dokter di puskesmas menyarankan agar Antoni segera berobat ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Namun, Antoni yang masih terbebani pikiran terkait biaya pengobatan dan kehidupan keluarga, memutuskan untuk menunda proses pengobatan. “Jujur, saya sangat terkejut saat mengetahui jika saya terindikasi penyakit gagal ginjal dan saat itu saya masih belum berani untuk berobat ke rumah sakit. Saya sangat cemas memikirkan kehidupan keluarga saya ke depannya, belum lagi soal biaya pengobatan dan saya lebih memilih pengobatan tradisional terlebih dahulu,” kata Antoni.
Beruntung berkat dukungan psikologi dari pihak keluarga dan kepesertaan aktifnya dalam program JKN, tepatnya pada tahun 2024 Antoni memutuskan untuk melanjutkan pengobatan karena ingin hidup sehat. Antoni yang didampingi oleh keluarga, langsung menuju ke puskemas untuk berkonsultasi kembali terkait kondisi kesehatannya.
“Berkat dorongan dari pihak keluarga, pada tahun 2024 lalu, saya memberanikan diri untuk menjalani pengobatan lebih lanjut. Setelah berobat ke puskesmas, saya diberikan surat rujukan ke RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh untuk mendapatkan pengobatan intensif,” ujar Antoni.
Di RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, dokter yang merawat Antoni menjelaskan jika Antoni mengalami penyakit gagal ginjal. Lebih lanjut, dokter mengatakan jika kondisi ginjal Antoni saat ini hanya berfungsi sebagian kecil dan ia harus segera memulai terapi cuci darah secara rutin karena kondisi ini telah lama diabaikan oleh Antoni. “Setelah memeriksakan diri ke RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh, dokter mengatakan jika saya memang menderita penyakit gagal ginjal dan harus rutin cuci darah sebanyak dua kali dalam seminggu. Beruntung saya sudah menjadi peserta JKN, sehingga semua biaya pengobatannya dijamin oleh BPJS Kesehatan,” jelas Antoni.




















