Tragis! RIP Real Madrid! Begitulah headline media-media Spanyol menulis berita, usai Real Madrid disingkirkan Ajax Amsterdam di babak 16 besar Liga Champions.
Perjalanan Madrid di Liga Champions musim ini berakhir, setelah dikalahkan Ajax 1-4 di Santiago Bernabeu, Rabu (6/3) dini hari WIB. Los Blancos angkat koper dengan agregat kekalahan 3-5, setelah hanya menang 1-2 di kandang lawan.
Bagi Madrid, kekalahan ini cukup menyesakkan sebab sejak 2010, minimal mereka selalu bisa menembus ke semifinal. Empat trofi bahkan bisa diraih, tiga di antaranya beruntun.
Selain itu, kekalahan di Liga Champions ini membuat Madrid kalah tiga kali beruntun di ajang yang berbeda. Sebelumnya Gareth Bale dkk dua kali kalah dari Barcelona, pertama 0-3 di Copa del Rey dan 0-1 di LaLiga.
Laju buruk itu membuat media-media ternama Spanyol mengecam Madrid. Lewat headline pemberitaan yang kejam, mereka mengkritik kekalahan El Real.
Marca misalnya, media yang berbasis Madrid itu menulis kalimat seperti di batu nisan. ”Di sini berbaring tim yang telah membuat sejarah,” sindir Marca, dengan foto headline-nya gambar Santiago Bernabeu.
Sementara AS, yang juga berbasis di Madrid, menulis ‘Semana Tragica’ atau ‘Pekan Tragis’, setelah Madrid kalah tiga kali beruntun di kompetisi besar hanya dalam waktu sepekan.
Media berbasis Catalan, Sport, menulis headline yang menyebut kekalahan ini adalah akhir dari kejayaan Madrid. ”Akhir dari sebuah era,” tulis Sport. Adapun Mundo Deportivo, media yang juga berbasis di Catalan, menulis ”Tidak Ada Apa-apa Lagi’ setelah kans juara Madrid di Copa del Rey dan Liga Champions sirna, lalu di LaLiga pun menipis.
Ya, nasib buruk Real Madrid belum juga berhenti. Setelah kalah pada dua El Clasico beruntun, malam menyedihkan datang lagi usai disingkirkan Ajax Amsterdam.
Madrid sebenarnya mengantungi kemenangan 2-1 di Amsterdam pada leg pertama 16 besar Liga Champions itu. Tapi, Ajax ternyata mampu membalikkan keadaan pada leg kedua di Bernabeu, Rabu (6/3/2019) dini hari WIB, dengan skor 4-1.
Hal ini membuat Madrid harus gugur dari kompetisi yang mereka menangi dalam tiga tahun ke belakang itu. Hasil ini membuat para pemain frustrasi karena peluang terakhir meraih gelar pun tertutup karena LaLiga sudah tidak mungkin diraih mengingat ada jurang 12 poin dengan Barcelona.
Direktur klub, Emilio Butragueno, memahami kecewaaan timnya, tapi dia tetap meminta tim untuk tenang dan mencoba bangkit lagi dalam beberapa lag ke depan. ”Ini menjadi malam yang menyedihkan buat klub, tapi kami harus tetap tenang,” ujar Butragueno.
”Ini bukan sesuatu yang kami harapan. Tapi, kami harus memberi selamat untuk Ajax yang bermain fantastis dan pantas menang. Kami meminta maaf kepada fans dan para pemain, karena semua seperti tidak memihak kami. Kami sudah melakukan yang terbaik tapi tak beruntun. Mereka mencetak gol pada dua serangan pertama, kemudian dua kesempatan kami mengenai tiang gawang. Itu tidak wajar. Gol ketiga mereka mematikan peluang kami.”
”Kami berhasil mencetak satu gol, tapi kami tak bisa selalu memenangi laga. Kami tahu olahraga selalu seperti ini dan malam ini bukan malam kami,” demikian dia. (*/ren)