PAYAKUMBUH, METRO – Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Payakumbuh menggelar bazar murah untuk ribuan jenis buku yang diterbitkan oleh PT Toko Buku Media Mandiri di halaman kantor Dinas Kearsipan dan Perpustakaan, tepatnya di samping gedung DPRD Payakumbuh. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 10 Februari 2019 mendatang.
Bazar buku tersebut terdapat berbagai jenis buku umum dan pelajaran yang disajikan. Untuk harga, Dinas Kearsipan mematok untuk setiap buku dibanderol dari Rp5.000 hingga Rp55.000.
Sampai sejauh ini, bazar murah ini sudah berlangsung selama enam hari, yaitu semenjak 10 Januari lalu dan sudah cukup banyak yang buku dibeli masyarakat ataupun instansi.
Untuk operasional bazar, pengunjung bisa datang setiap harinya. Pada hari kerja Senin-Jumat bazar buka pukul 09.00 WIB hingga 15.00 WIB. Sedangkan untuk Sabtu dan Minggu buka pada pukul 10.00 WIB hingga 14.00 WIB.
“Sampai sekarang, buku yang paling laris itu buku novel dan agama. Mayoritas yang membeli dari kalangan mahasiswa,” kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Payakumbuh, Zulinda Kamal.
Dikatakannya, selama satu bulan bazar ini berlangsung pihak PT Toko Buku (TB) Media Mandiri akan selalu menyanggupi permintaan dan kebutuhan buku yang diminta oleh Pemko dan masyarakat Payakumbuh.
Termasuk untuk permintaan buku yang diinginkan dan buku tersebut tidak terlihat dari deretan buku yang terpajang selama bazar. Pastinya, harga tetap murah dan tidak dikenai ongkos kirim.
“Dua hari kemarin persediaan buku menipis dan langsung kami hubungi TB Media Mandiri. Alhamdulillah hanya satu hari ribuan buku sudah datang ke Payakumbuh. Kami usahakan stok buku selalu stabil.
Bahkan sampai saat ini, sudah dua kali ditribusi buku tambahan dari TB Media Mandiri di Jakarta,” kata Linda.
Dalam bazar ini, sasarannya tidak lain kalangan umum. Sebab, buku-buku yang dijual murah ini kelak bisa dijadikan oleh masyarakat sebagai bahan awal atau tambahan untuk pustaka rumah atau instansinya. Kelak, budaya membaca akan terbangun seperti penyebaran virus di lingkungan masyarakat itu sendiri.
Pasalnya, kemajuan teknologi yang membiasakan masyarakat untuk membaca buku dari handphone android seringkali hanya membuat kebiasaan individualis. Selain itu, hal tersebut juga merusak kesehatan akibat radiasi teknologi. Sedangkan membaca buku akan lebih sehat dan membuat pengolahan data dalam otak bekerja maksimal.
“Hal tersebut sudah ada penelitiannya dari akademisi internasional. Bahwa lebih baik membaca dari buku dari pada di HP atau komputer,” akunya. (us)













