BANDUNG, METRO–Selain di ibu kota negara Jakarta dan daerah tetangga Pekanbaru, Bank Nagari juga mempunyai cabang di Bandung Jawa Barat. Sejak dibuka pada tanggal 28 September 2006, hingga posisi Juni 2022 aset Bank Nagari Cabang Bandung tercatat sebesar Rp600 miliar.
“Sedangkan perolehan laba pada saat ini sudah mencapai Rp8 miliar,” ujar Pemimpin Cabang Bandung Yofwira Yazid di kantornya Jalan Buah Batu No 240 Cijagra Kecamatan Lengkong Bandung beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan, pada tahun 2021 laba sebenarnya mampu dicapai sebesar Rp6 miliar, namun pandemi Covid-19 membuat bank harus meningkatkan cadangan.
Pencadangan tersebut diharapkan bisa menjadi bantalan bagi bank untuk mengantisipasi risiko peningkatan kredit bermasalah.
“Tapi sekarang Alhamdulillah situasi sudah semakin membaik dari pandemi sehingga kemampuan bayar nasabah diharapkan juga membaik dan nilai pencadangan bisa ditekan,” ujarnya lagi.
Ditambahkannya seiring pemulihan ekonomi dari pandemi, target kredit pada tahun 2022 juga naik menjadi Rp50 miliar, jauh di atas pencapaian tahun 2021 yang hanya Rp15 miliar. “Sekarang untuk periode hingga Juni 2022 realisasinya sudah Rp20 miliar atau mendekati setengah dari target. Mudah-mudahan bisa terealisasi,” harapnya.
Ia mengatakan minimal plafond kredit per debitur Rp100 juta. Bahkan untuk satu debitur kredit yang dikucurkan bisa mencapai Rp125 miliar. “Kalau di sini paling kecil satu nasabah itu nilai pinjamannya Rp100 juta. Nasabah kredit kita memang tidak terlalu banyak tapi nilai pinjamannya besar-besar,” jelasnya lagi.
Sedangkan nasabah Dana Pihak Ketiga (DPK) atau tabungan saat ini tercatat sebanyak 2.200 rekening. Terdiri dari campuran orang Minang dan Bandung atau Jawa Barat. Untuk meningkatkan jumlah nasabah baik kredit maupun tabungan, pihaknya melakukan upaya jemput bola terutama ke daerah pinggiran.
“Jadwal kita penuh ke pasar tiap hari. Menyisir ke pinggiran sampai ke Ciwidey sama daerah Bandung barat. Di sana banyak UMKM, pakaian dan rumah makan,” katanya lagi.
Dengan upaya jemput bola tersebut saat ini sudah ada nasabah DPK dan kredit di sana. Ke depan juga akan digaet potensi nasabah untuk Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). “Harapannya orang Minang yang berada di pinggiran dan mayoritas pelaku UMKM di sana bisa menjadi nasabah Bank Nagari. Kalau mau kuat ya kita harus kuasai pinggiran, daerah penyangga,” ungkap dia lagi.
Ia menambahkan pada tahun 2021, KPR yang dikucurkan Bank Nagari Cabang Bandung senilai Rp23 miliar. Tahun ini target kKPR di atas 30 miliar. “Target kita menumbuhkan kesadaran terutama orang Minang yang ada di sini bahwa Bank Nagari adalah bank milik masyarakat Sumbar,” tuturnya lagi.
Ia menambahkan dengan menjadi nasabah Bank Nagari, berarti masyarakat rantau kita yang berada di Bandung telah ikut berkontribusi terhadap pembangunan di ranah atau kampung halaman. “Berbagai upaya kita lakukan untuk menghimpun potensi masyarakat rantau di Bandung seperti aktif terlibat dalam pertemuan organisasi Minang yang ada di sini,” tutupnya. (r)
