PADANG, METRO–Ada yang menarik pada saat Penyampaian Akhir Fraksi-Fraksi DPRD Kota Padang di Ruang Sidang Utama Kantor DPRD setempat, Senin (20/9) pagi. Jurubicara Fraksi Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) DPRD Kota Padang menyentil Wali Kota (Wako) Padang Hendri Septa yang sampai saat ini belum memiliki Wakil Wali Kota (Wawako).
Sentilan itu disampaikan Andi Wijaya melalui pantun. “Pakan Baso, Pakan nak bujang, tampek nagari pambali lado, Bukannyo kito dak namuah bapasangan, tapi kito ragu pak wali ko nan nio jomblo” demikian penggelan pantun yang disampaikan Andi Wijaya.
Andi Wijaya mengatakan, PKS sudah mengusulkan nama calon Wawako Padang. Namun, sampai saat ini belum ada kabar dari Hendri Septa. Menurutnya, Hendri Septa ingin memimpi Kota Padang dengan sendirian.
Andi Wijaya menambahkan, pantun tersebut secara tidak langsung menyampaikan bahwa PKS tinggal menunggu kabarnya dari Hendri Septa saja.
“Secara umum kita menunggu kabar Pak wali saja lagi,” ungkapnya.
Seperti diketahui PKS Padang sudah menyiapkan dua nama, Ketua DPD PKS Moharlion dan Sekretaris MUI Padang Mulyadi Muslim.
Tidak hanya fraksi PKS, fraksi Gerinda DPRD Padang juga menyentil melalui pantun yang disampaikan Ketua Fraksi DPRD Padang Mastilizal Aye pada kesempatan yang sama.
“Jika Pak Wali ke Jawa, siapa yang akan kami temui?, Pak Wawako belum ada, ditemui Sekda sudah melarikan diri juga,” kata Mastilizal Aye.
Mastilizal Aye juga menyentil partai pengusung PAN dan PKS yang tak kunjung mengajukan nama Wawako Padang. “Partai pengusung dimanakah anda, warga Padang sudah bertanya-tanya. Kirimkanlah segera nama-nama, DPRD siap memprosesnya,” tambahnya.
Menanggapi hal tersebut, Hendri Septa juga membalas dengan sebuah pantun yang menyatakan bahwa dirinya belum bisa pindah ke lain hati.
“Mau sehat minum susu Asi, asupan sehat nan bergizi. Walaupun lama ditinggal pergi tak mau lah ke lain hati,” ucapnya.
Usai rapat paripurna, kepada wartawan, Hendri mengatakan tidak mengetahui tentang pengisian jabatan Wawako Padang dan menyerahkan urusan tersebut ke partai.
“Kalau itu, mana saja tahu, saya serahkan ke datuk-datuk di atas saja,” kata Wako Padang.
Menurut dia, saat diangkat menjadi pemimpin Kota Padang, ia juga hanya mengikuti hanya mengikuti aturan yang ada di partai. Begitu pula, lanjutnya terkait dengan persoalan pengangkatan Wawako Padang yang juga semuanya urusan partai. (hsb)
















