BUKITTINGGI, METRO
Wali Kota Bukittinggi Ramlan Nurmatias membuka secara resmi pelatihan dan pembinaan terhadap guru – guru didikan subuh se Kota Bukittinggi, yang digelar Lembaga Didikan Subuh (LDS) di aula Kantor MUI Bukittinggi, Minggu (26/7).
Selain dihadiri wali kota, acara pembukaan kegiatan yang bertemakan “Dengan Pembinaan dan Pelatihan Didikan Subuh Kita Wujudkan Guru – Guru Pendidikan Subuh yang Profesional” yang dilaksanakan pada 25 dan 26 Juli tersebut terlihat juga dihadiri Kakan. Kemenag diwakili Kasubag TU Zulfikar, Ketua LDS Bukittinggi Afrizal, Kasubag Pada Bagian Kesra serta nara sumber yang berasal dari Kemenag Provinsi Sumbar, MUI dan Kemenag Kota Bukittinggi.
Dalam sambutannya, Wali Kota Bukittinggi, Ramlan Nurmatias mengatakan, pemerintah dalam melaksanakan pembangunan tidak hanya dalam bentuk fisik saja, namun yang tidak kalah pentingnya adalah pembangunan karakter manusianya, seperti dibidang keagamaan yang juga merupakan prioritas dalam pencapaian visi dan misi Pemko Bukittinggi.
Dikatakan, sebagai bentuk kepedulian dan keseriusan pemerintah sejak tahun 2017 hingga tahun 2020 telah menganggarkan Rp20 miliar lebih untuk diibahkan pada pembangunan masjid dan mushalla dan lebih dari Rp12 miliar. Sedangkan untuk non fisik dan setiap pembangunan sekolah diharuskan ada mushalla yang representatif begitupun kepada anak-anak yang berada di kelas enam wajib bisa sebagai imam minimal untuk teman-temannya sendiri.
Selanjutnya disampaikan Ramlan bahwa apabila jumlah masjid di Bukittinggi sebanyak 46 buah Dan mushalla berjumlah seratus lebih, hal ini tidak seimbang dengan jumlah didikan subuh yang ada hanya berjumlah 74 didikan subuh di Bukittinggi, untuk itu perlu kajian.
“Bila dibandingkan dengan jumlah masjid dan mushalla yang ada dengan jumlah didikan subuh yang hanya 74 berarti tidak seimbang, masih banyak yang tidak aktif tentunya.
Untuk itu, ini perlu kajian. Begitupun guna peningkatan kualitas didikan subuh sendiri perlu dilakukan penelitian lebih lanjut, apakah ada yang kurang pada guru dalam penyampaian materi kepada anak ataukah anak sendiri yang tidak bisa menerima materi dari guru dan apa sebabnya, perlu dilakukan penelitian karena pendidikan informal ini sangat penting dan akan menentukan masa depan anak,” ungkap Ramlan.
Kakan Kemenag diwakili Kasubag Tata Usaha, Zulfikar, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Wali Kota Bukittinggi yang begitu besar perhatiannya kepada bidang keagamaan.
Dengan adanya dana hibah maka LDS dapat melaksanakan program kerjanya.
“Kita mengucapkan terima kasih kepada Bapak Walikota yang begitu besar perhatiannya kepada bidang keagamaan dengan pemberian dana hibah yang dialokasikan kepada 74 didikan subuh ini, maka Lembaga Didikan Subuh dapat melaksanakan program – programnya. Kita berharap lembaga ini berkontribusi aktif dalam menyiapkan generasi yang qurani dan generasi yang Islami, dan dengan pembinaan ini agar lebih bisa menyamakan persepsi yang mungkin dari segi pelaksanaannya masih beragam coraknya, dan juga sebagai modal menghadapi lomba didikan subuh ditingkat provinsi nantinya ketika suasana sudah normal kembali,” sebutnya.
Kemudian senada dengan Walikota, Zulfikar juga mengingatkan bahwa saat pandemi covid belum lagi usai. “Untuk itu agar jangan mengabaikan protokol kesehatan tetaplah memakai masker, cuci tangan dan menjaga jarak,” ungkapnya. (pry)