BUKITTINGGI, METRO
Dewan Dakwah Provinsi Sumbar mengajak para dai untuk mengotimalkan dakwah digital di tengah kondisi pandemi Covid-19. Dakwah digital akan menjadi tantangan sendiri bagi Dai untuk menyampaikan syiar agama kepada masyarakat secara digital.
“Di tengah pandemi Covid-19, dakwah digital perlu dioptimalkan. Untuk itu mari kita gerakkan seluruh potensi dalam menyukseskan dakwah digital ini,” ujar Ketua Dewan Dakkwah Provinsi Sumbar, Badrul Mustafa Kemal, dalam pelantikan pengurus Dewan Dakwah Kota Bukittinggi periode 2020-2023, di Stikes Yarsi, Sabtu (18/7).
Ia mengatakan, pandemi Covid-19 telah membawa perubahan pola kehidupan, termasuk pola berdakwah yang biasanya dilakukan secara tatap muka maupun secara berjamaah. Di samping itu, Covid-19 juga mendorong para dai atau pendakwah untuk segera mangambil langkah dalam memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi secara optimal.
Untuk menuju dakwah era digital, maka pentingnya kaderisasi dai dakwah digital. Kaderisasi dai ini harus menjadi perhatian semua organisasi dakwah. Sebab Dai adalah ujung tombak dakwah. “Di tengah Covid-19 saat ini, mari kita dorong para dai dan seluruh komponen ummat untuk saling menguatkan ekonomi. Hal ini harus kita mulai dari diri kita, organisasi kita, dan kita dakwahkan juga ke ummat,” ujar Badrul Mustafa.
Wakil Ketua Umum Dewan Dakwah Islam (DDI) Indonesia, Amlir Syaifa sambutannya melalui video conference menyampaikan pentingnya mempertegas capaian visi dakwah dalam memperkuat ummat Islam di Indonesia. Sesuai dengan visi dewan da’wah, yakni terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat Indonesia yang Islami dalam NKRI yang kuat dan sejahtera.
Ia mengatakan, dalam rangka mencapai visi dewan dakwah tersebut, maka segenap anggota dewan dakwah harus bekerja keras untuk melaksanakan Khittah Dakwah, Angaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Dewan Dakwah, guna terwujudnya tatanan kehidupan yang islami, dengan meningkatkan mutu dakwah di Indonesia yang berasaskan Islam, Taqwa dan keridhaan Allah Ta’alaa.
Kemudian menanamkan akidah dan menyebarkan pemikiran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Menyiapkan du’at untuk berbagai tingkatan sosial kemasyarakatan dan menyediakan sarana untuk meningkatkan kualitas dakwah. Menyadarkan umat akan kewajiban dakwah dan membina kemandirian mereka.
Memberdayakan hubungan dengan berbagai pihak, pemerintah dan lembaga lainnya bagi kemaslahatan ummat dan bangsa. Membangun solidaritas Islam Internasional dalam rangka turut serta mendukung terciptanya perdamaian dunia. “Inilah pedoman kerja yang akan dilakukan pengurus dewan dakwah yang telah dilantik,” ujar Amlir Syaifa.
Ketua Dewan Dakwah Bukittinggi, Saiful Amin menyampaikan, bahwa dewan dakwah tak asing baginya. Sebelum dilantik jadi Ketua Dewan Dakwah Bukittinggi, dirinya juga sudah puluhan kali bertemu dengan tokoh-tokoh dewan dakwah di Pusat. Bahkan sewaktu jadi mahasiswa, ia sering ke Dewan Dakwah bertemu dengan Buya Datuk Tan Kabasaran (alm), Buya Munir Zakaria (alm) dan tokoh-tokoh lain.
“Kondisi dewan dakwah dengan perkembangan teknologi informasi, bahwa dakwah harus menyentuh inti persoalan ummat. Pengurus dewan dakwah sangat mengharapan nasihat dari dewan pakar dan majelis syura,” ujarnya.
Adapun susunan Pengurus Dewan Dakwah Bukittinggi periode 2020 – 2023 adalah, Ketua Saiful Amin, wakil ketua H. Zuljasmi, Sulfa Malin, dan Amril Anwar. Sekretaris Akmal Thulas dengan wakil sekretaris Dasri, Embut Rafles, dan Rudy Putra. Bendahara H. Syofyan Arief, dan wakil bendahara Sawir Khan. Struktur kepengurusan Dewan Dakwah Bukittinggi juga dilengkapi Majelis Syuro, dengan ketua H. Usmar Marlen, serta Dewan Pakar dengan Ketua Harmazaldi. (pry)