PASAR RAYA, METRO
Trotoar yang sudah bagus dibangun di Pasar Raya Padang, dipadati pedagang kaki lima (PKL). Pada dini hari hingga menjelang pagi, para PKL bebas menjajakan barang dagangannya di trotoar tersebut.
Akibatnya, pedagang yang berjualan di basemen Blok II Pasar Raya Padang tidak lagi berjual beli. Pasalnya, pembeli hanya sampai tepi jalan saja. “Kami disuruh berjualan di basemen. Sementara PKL lainnya bebas berjualan di trotoar. Cukup nyetor ke tuan takur, mereka sudah bisa jualan di pinggir jalan,” sebut Anis (40), salah seorang pedagang di basemen Blok II Pasar Raya Padang kepada POSMETRO.
Ia mengaku sangat menyayangkan sikap tidak tegas dari Dinas Perdagangan yang malah membiarkan PKL berjualan kembali di trotoar. “Sepertinya Dinas Perdagangan membiarkan saja agar mereka bisa mengutip beo lebih banyak dari sana,” tandas Anis.
Pedagang lainnya, Munyan (50) juga mengaku nasibnya jadi miris. Soalnya sayur yang dijajakannya sejak dini hari kini tak laku. Sementara tiap hari dia butuh biaya makan bersama anak-anaknya. “Jan ka untuk pokok ka galeh, untuk makan se payah. Bayam dijual limo kabek, tajua baru duo kabek. Manggeh sajak pagi di basemen ko,” tandasnya.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Andree Algamar mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penertiban terhadap PKL yang berjualan di trotoar di Pasar Raya Padang.
“Nanti akan kita tertibkan. Tak boleh lagi berjualan di trotoar,” tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah perwakilan pedagang Blok II lantai 1 Pasar Raya Padang mendatangi Fraksi Gerindra DPRD Kota Padang, Selasa (14/7). Mereka mengadukan tentang makin tak terurusnya Pasar Raya Padang karena adanya pembiaran oleh Dinas Perdagangan terhadap PKL yang berjualan di sembarang tempat. (tin)