PADANG, METRO
Wakil Gubernur (Wagub) Sumbar, Nasrul Abit meninjau pembangunan Terminal Tipe A, di Anak Air, Koto Tangah, Padang, Selasa (14/7). Hadir pada peninjauan tersebut, Kepala Dinas Perhubungan Sumbar Heri Nofiardi, Kepala BPTD Wilayah III Sumbar Kemenhub RI, Deny Kusdyana, dan Plt Biro Humas Setdaprov Sumbar, Zardi Syahrir beserta instansi terkait lainnya.
Nasrul Abit mengatakan, pemerintah telah menyiapkan lahan seluas 4,5 hektar, untuk pembangunan terminal dan ini satu-satunya terminal di Kota Padang.
Terminal tersebut, nanti dikelola oleh Kepala BPTD Wilayah III Sumbar Kemenhub RI, Deny Kusdyana. Adapun fasilitas pendukung yang dibangun seperti tempat uji kendaraan atau KIR serta kawasan komersial.
“Setelah saya mengikuti rapat siang tadi, bahwa ada kendala dalam pembebasan lahan. Sedangkan pembangunan fisiknya sudah berjalan. Sebagai informasi yang diterima, pada bulan Desember 2020 akhir tahun ini akan selesai,” ucap Nasrul Abit.
Nasrul Abit juga mengatakan, untuk pembebasan lahan dan pembangunan infrastruktur penunjang lainnya, perlu koordinasi dengan Pemko Padang. Sehingga, ada anggaran untuk pelebaran jalan tembus arah By Pass dan dibebaskan segera.
“Untuk koordinasi yang dibutuhkan tidak hanya dengan Pemprov Sumbar dan Pemko Padang saja. Tentu perlu juga dikoordinasikan dengan pemerintah pusat, terkait biaya untuk pembebasan lahan. Itu harus dicari kalau tidak, dia tidak akan berfungsi maksimal walaupun ada jalan tetapi jalannya kecil,” ujarnya.
Nasrul Abit menerangkan Terminal Regional Type A yang dibangun, mampu melayani 500 unit angkutan kota dalam provinsi (AKDP) dan 150 Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP) yang melayani Padang menuju Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Utara, Sumatra Selatan, dan sebaliknya.
“Otomatis, mobil bus yang masuk mobil-mobil besar, tentu ada standar kelas jalannya. Ini perlu kita bicarakan bersama-sama. Sehingga terminal tersebut dapat diselesaikan akhir 2020 ini. Termasuk infrastruktur jalan, juga selesai supaya bisa dimanfaatkan, dalam mendorong dan menumbuhkan perekonomian masyarakat di Kota Padang dan Sumbar pada umumnya,” harapnya.
Nasrul Abit juga mengatakan, terminal ini merupakan suatu kebutuhan, karena sudah puluhan tahun tidak mengoperasikannya. Ini adalah sesuatu yang sangat menjanjikan lagi, dengan dibuka terminal ini akan ada multiefek kepada masyarakat.
“Untuk itu perlu disegerakan melakukan rapat koordinasi dengan pemerintah, baik Pemprov Sumbar, Kota Padang maupun pemerintah pusat, agar dapat dipertanggung jawabkan terhadap pembebasan lahan. Siapapun berhak untuk menganggarkannya. Ini merupakan kerja bersama dalam memajukan pembangunan daerah,” ajaknya.
Kepala Dinas Perhubungan Sumbar, Heri Nofiardi mengatakan, kehadiran terminal tersebut nantinya dapat membantu mengurai kemacetan dalam Kota Padang. Selama ini sejumlah bus AKDP dan AKAP mengambil penumpang di dalam kota.
Terutama AKDP, ada yang mangkal di sekitar jalan Air Tawar, Kota Padang. Sehingga tidak jarang mangkalnya bus AKDP di sana menyebabkan kemacetan. Sedangkan, AKAP pada umumnya menaikan penumpang pada pool masing-masing. “Nanti kalau terminal sudah beroperasi, tentu akan sangat membantu transportasi dalam kota. Termasuk pengelolaan oleh petugas,” katanya.
Menurutnya, dengan hadirnya terminal di Anak Air diperkirakan akan lebih mudah mengintegrasikan dengan moda transportasi lain. Seperti mengintegrasikan dengan jalur kereta api. Selain itu juga dekat dengan akses Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Kemudian jalur Bypass yang merupakan jalur angkutan barang yang membelah Kota Padang. (fan)