Aparat Satreskrim Polres Solok Kota melakukan penggalian, di lokasi jenazah Neli Agustin dikubur oleh pelaku, Ayu. Tubuh korban terbungkus karung plastik. Penggalian dilakukan pada Senin (28/11) malam.
SOLOK, METRO–Pembunuhan sadis terjadi di Kandangaua, Kelurahan Simpangrumbio, Kecamatan Tanjungharapan, Kota Solok. Seorang wanita muda nekat membunuh temannya sendiri. Sadis, setelah korban dibunuh, mayatnya dikubur di dalam kamar rumah.
Pembunuhan yang dilakukan pelaku, Ayu Permata Sari (23), warga Kandangua, terbongkar, Senin (28/11) pukul 21.00 WIB. Ayu, begitu wanita ini disapa curhat dengan adiknya, Rosi (21). Ayu mengaku, jika ia sudah membunuh ”sahabat” wanitanya, Neli Agustin (19), warga Payo, Kelurahan Tanahgaram, Kota Solok.
Wajah Rosi langsung pucat ketika mendengar cerita kakak perempuannya yang dikenal tomboi itu. Ia masih tidak percaya jika kakaknya sudah membunuh, dan ada mayat terkubur di dalam kamar mereka. Padahal, ia mengetahui jika kakaknya itu berhubungan dekat dengan korban.
Tidak tahu apa yang akan dilakukan, Rosi menghubungi temannya yang merupakan petugas kepolisian di Mapolres Solok Kota. Malam itu juga, pelaku bersama adiknya mendatangi rumah pamannya di kawasan Tanjung Paku. Ada polisi di sana.
Di rumah pamannya itu, pelaku kembali mengaku bahwa dia telah melakukan pembunuhan terhadap sahabatnya sendiri.
Mendengar pengakuan pelaku, anggota Polres Solok Kota yang ditemui pelaku bersama adiknya itu langsung berkoordinasi dengan petugas Satreskrim di Mapolres Solok Kota. “Setelah pengakuan pelaku, anggota Satreskrim Polres Solok Kota langsung menjempup pelaku yang tengah berada di rumah pamannya,” ungkap Kapolres Solok Kota AKBP Susmelawati, Rabu (29/11).
Untuk memastikan kebenaran dari pengakuan pelaku, di bawah komando Kasat Reskrim Polres Solok Kota, AKP R. Natun, sejumlah aparat sekitar pukul 23.00 WIB Senin (28/11) langsung bergerak ke rumah pelaku.
Setelah melakukan olah TKP, ternyata benar di dalam lubang sedalam 50 cm, di dalam kamar rumah pelaku Ayu, polisi menemukan sosok mayat perempuan yang terbungkus karung plastik. Penggalian lubang tempat korban dikubur berlangsung hingga dini hari.
Disaksikan warga sekitar, jasad korban dievakuasi ke RSUD Solok untuk divisum. Jasad remaja itu pun dibawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar.
Sakit Hati
Tidak ada yang menyangka kalau di dalam kamar rumah sangat sederhana tersebut, terkubur sosok mayat. Kepada petugas Satreskrim Polres Solok Kota, pelaku yang berambut pendek dan berperawakan pria ini, ia memang sudah membunuh korban, Neli Agustin.
Pembunuhan itu dilakukan, Jumat (25/11), sekitar pukul 12.00 WIB. Ketika itu, pelaku kesal korban yang datang ke rumahnya siang itu. Rasa kesal itu terus menyulut emosi pelaku sehingga perempuan muda itu nekat menghabisi nyawa korban di dalam kamarnya.
Ayu menghabisi nyawa korban, yang diduga teman intimnya itu menggunakan linggis yang ditemukan pelaku di dalam rumahnya. Pelaku menghantam bagian kepala korban dengan linggis sebanyak 2 kali.
Pelaku sempat panik ketika melihat tubuh sahabatnya itu tidak bergerak lagi dengan darah mengucur dari kepalanya. Kalut dan panik, pelaku mencoba menghilangkan jejak perbuatannya dengan cara mengubur korban di dalam kamarnya yang memang berlantai tanah. Tubuh korban dimasukkan ke dalam karung plastik.
Agar tidak mencurigakan, gundukan tanah tempat jasad korban dikubur ditutup dengan karpet. Dan usaha pelaku menutupi perbuatannya cukup berhasil dan tidak ada orang yang tahu.
”Setelah kejadian itu saya dihantui rasa takut. Karena tak tahan lagi, saya bercerita kepada adik,” ungkap pelaku Ayu, yang sehari-hari bekerja sebagai cleaning service itu.
Saat diperiksa polisi, Ayu juga mengaku jika ia memiliki hubungan sangat dekat dengan korban. Ia juga memperlihatkan foto-foto kedekatannya dengan korban.
”Hasil pemeriksaan, ada indikasi jika pelaku memiliki hubungan sesama jenis dengan korban. Mereka memiliki hubungan intim yang tak wajar. Dari tingkah laku dan perawakannya, pelaku memang seperti lelaki. Aparat bahkan, awalnya sempat tidak menyangka jika pelaku itu adalah wanita,” sebut Kasat Reskrim Polres Solok Kota AKP R Natun, kepada POSMETRO, Rabu (29/11) malam.
”Pelaku menyerahkan diri melalui pihak keluarga dan mengaku telah membunuh temannya. Setelah itu kita membawa pelaku untuk menunjukan dimana ia menguburkan korban di rumahnya Simpang Rumbio, Solok,” tambah AKP R Natun. Hingga kemarin, polisi telah mengamankan barang bukti linggis, pakaian dan sandal korban.
Isak Tangis sang Ibu
Sementara itu, di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Sumbar, isak tangis ibu korban, Armaita (42), pecah. Air matanya mengucur, sesekali diusapnya dengan menggunakan kain panjang yang dililitkan ditubuhnya.
Ibu korban tak menyangka, anak ketiganya yang menghilang selama tiga hari ternyata telah dibunuh oleh teman akrabnya sendiri.
“Alah mati anak den, alah mati, ba a lai ko,” ungkap ibu korban, tersandar di bangku tunggu RS Bhayangkara, menunggu jasad anak gadisnya selesai diautopsi.
Armaita kepada wartawan mengatakan, ia mendapatkan kabar anaknya telah meninggal, setelah pihak kepolisian mendatangi rumah. Polisi mengabari anak gadisnya meninggal dunia, padahal sebelum meninggal rumah, Neli masih dalam keadaan sehat.
”Jumat (25/11), anak saya meminta uang Rp50 ribu untuk pergi ke pasar. Saya memberikan ia Rp100 ribu. Namun, sejak meninggalkan rumah, anak saya tak kunjung pulang. Dan, Sabtu (26/11) saya pergi ke rumah pelaku, dan menanyakan keberadaan anak saya. Tapi pelaku Ayu bilang tidak tahu,” kaya Armaita.
Armaita menambahkan, sejak korban tidak pulang, pihak keluarga telah berusaha mencari, namun Neli tidak kunjung pulang ke rumah. Dan, tiba-tiba saja kabar buruk itu dan bahkan korban dibunuh oleh pelaku Ayu yang sudah dianggap anaknya sendiri.
”Pelaku dan korban itu sudah berteman dari dulu. Bahkan mereka pergi merantau bersama ke Bukittinggi dan Payakumbuh. Saya tidak menyangka Ayu tega membunuh anak saya. Selama ini hubungan mereka baik-baik saja. Bahkan pelaku Ayu pernah tinggal di rumah saya beberapa bulan,” ujar Armaita.
Sementara itu, kerabat korban, Ijal (24) juga mengaku terkejut mendengar kabar adiknya tewas dan telah dikubur oleh pelaku. Pria yang bekerja di Pasar Raya Padang ini, langsung menuju rumah sakit untuk memastikan dan ternyata benar adiknya telah meninggal.
”Saya mendapatkan kabar korban telah meninggal akibat dibunuh. Saya tidak menyangka kalau yang membunuh adik saya adalah teman akrabnya yang sudah dianggap saudara. Setahu saya, mereka tidak pernah berselisih dan selama ini berhubungan baik,” ujar Ijal.
Ijal mengaku mengenali perempuan yang membunuh adiknya. Pelaku yang sudah ditangkap polisi itu pernah satu sekolah dengan adiknya tersebut dan sudah menjalin persahabatan yang sudah lama.
”Pelaku itu anaknya tomboi. Dia pernah tinggal di rumah orang tua korban sekitar 1 tahun lama. Malah sudah dianggap sebagai anak sendiri oleh ibu korban,” ungkap Ijal.
Hingga kemarin, pelaku Ayu masih ditahan di Mapolres Solok Kota. Aparat juga terus mengumpulkan keterangan saksi-saksi, keluarga korban dan pelaku. (vko/rg)