PARIAMAN, METRO
Sebanyak 43 orang Pendamping Desa Berdikari (PDB) yang telah direkrut oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMDes) pada tanggal 13 Maret 2020 yang lalu, dan telah lolos seleksi, serta 1 orang Kordinator PDB, diberikan pembekalan ilmu oleh para Narasumber yang telah disiapkan oleh DPMDes Kota Pariaman.
Pembekalan pendamping desa berdikari Kota Pariaman tersebut diadakan di Aula Balaikota Pariaman kemarin, selama satu hari penuh. Acara Pembekalan Pendamping Desa Berdikari Kota Pariaman, dibuka secara resmi oleh Walikota Pariaman Genius Umar yang juga dihadiri oleh Kepala Diskominfo Kota Pariaman, Camat se-kota pariaman, Kepala Desa se-kota pariaman, dan para Tenaga Ahli, serta Pendamping Lokal Desa.
Effendy Jamal Kepala DPMDes Kota Pariaman mengutarakan dalam laporannya, “ dasar pelaksanaan kegiatan ini adalah berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Perundang-Undangan Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa diubah menjadi PP No. 47 Tahun 2015 surat Walikota Pariaman Nomor 226/412/2020, tanggal 3 Juli 2020 tentang penetapan nama-nama Kordinator PDB dan PDB Kota Pariaman.
Effendi Jamal sebutkan, tujuan dari pemberian pembekalan kordinator PDB dan PDB ini adalah untuk memberikan orientasi dan pembekalan kepada PDB yang baru agar siap secara mental , pengetahuan, keterampilan, serta komintmen sebelum terjun ke lokasi pengentasan dalam pendampingan di desa nantinya.
Hal ini dilakukan dengan maksud sebagai langkah awal kegiatan yang wajib di ikuti oleh PD dan PDB sendiri sebelum melaksanakan tugas, untuk memperkuat penyelarasan pembangunan kota pariaman dengan program unggulan mempercepat upaya pembangunan dan pemberdayaan di desa dan target pengentas kemiskinan.
Sedangkan secara khusus tugas pokok dan fungsi dari PDB tersebut adalah, melakukan fasilitasi desa dalam tata kelola pemerintahan, pembinaan masyrakat dan lembaga masyarakat dalam rangka pembanguna desa dan pemberdayaan masyarakat desa, melakukan fasilitasi evaluasi pelaksanaan pembangunan desa , dan melakukan fasilitasi pengawasan pembangunan desa.
Selanjutnya PDB sebagai mitra desa harus fokus untuk mewujudkan program satu desa satu pendamping, dengan fokus pendamping desa untuk pengembangan desa berdasarkan potensi desa yang dominan seperti, Desa Sentra UKM, Desa Digital , Desa Maritim, Desa Wisata, Desa Pertanian, Desa Unggulan Kerajinan, Desa Berprestasi Olahraga dan lain sebagainya.
“Jadi sekarang seperti yang diinginkan oleh Walikota satu desa dengan satu pendamping sudah bisa kami wujudkan, dan mulai saat ini tidak ada lagi yang namanya pendamping dari kementerian desa, tapi semua sama namanya yaitu pendamping desa, yang meliputi pembinanaa potensi desa, pembangunan desa, pembinaan UMKM, dan lain-lain, sehingga nantinya akan bisa kita wujudkan Desa Mandiri Kota Pariaman,” jelas Effendy Jamal.
Effendy Jamal berharap, semoga terjalin kerjasama antara PDB dengan PD yang lama, agar terjalin komunikasi yang lancar dan berusaha bekerja sebaik mungkin untuk membangun dan mengembangkan desa agar bisa lebih maju dan lebih mandiri lagi. (efa)
