Rumah kayu milik petani cokelat, Ramidi (60), warga Nagari Jaho, X Koto, Kabupaten Tanahdatar, habis terbakar, kemarin.
DHARMASRAYA, METRO–Tiga hari setelah Pasar Pulaupunjung, Kabupaten Dharmasraya, terbakar, Selasa (22/11) sekitar pukul 05.30 WIB, kebakaran juga terjadi di Pasar Lama Sungairumbai. Satu petak toko ludes terbakar dalam musibah itu.
Kapolsek Sungairumbai Kompol Nasrul Effendi, mengungkapkan kebakaran menghanguskan Toko Alam Gumiati milik Mantri Rus (45), warga Sungairumbai. Kuat dugaan kebakaran disebabkan korsleting listrik.
”Seluruh isi toko tidak terselamatkan karena berisi barang-barang harian yang mudah terbakar. Api baru dapat dipadamkan sekitar pukul 06.15 WIB,” ungkap Kompol Nasrul Effendi.
Kebakaran perkama kali diketahui Ajo Tandang (65). Ketika itu, saksi pulang dari masjid dan melihat ada percikan api dari Toko Alam Gumiati. Kemudian, ia melihat kepulan asap dari dalam toko.
Teriakan kebakaran, menyebabkan warga dan pedagang berkumpul dan berusaha memadamkan api. Pemadaman cepat dilakukan, sehingga api tidak meluas membakar toko lain yang berada di dekat Toko Alam Gumanti.
Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dharmasraya Suwandi, kerugian materil diperkirakan mencapai Rp800 juta. Petugas Damkar yang sampai di lokasi lebih cepat, membuat api lebih cepat dipadamkan.
“Untuk mencegah kebakaran, kita minta warga lebih waspada dan hati-hati. Cek kembali api kompor dan listrik saat meninggalkan rumah,” imbaunya.
Rumah Petani Cokelat Ludes Terbakar
Kebakaran juga menghabisi rumah kayu milik petani cokelat, Ramidi (60), warga Nagari Jaho, X Koto, Kabupaten Tanahdatar. Isak tangis keluarga korban tidak terbendung saat melihat rumah mereka rata dengan tanah, Selasa (22/11).
Kebakaran terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Pemadaman sulit dilakukan karena sumber air yang jauh dari rumah korban. Api dengan cepat menjalar di dinding rumah yang terbuat dari kayu.
“Warga kesulitan untuk memadamkan api, karena sumber air yang jauh. Kami hanya menunggu sampai petugas Damkar tiba,” sebut Zal (33), tetangga korban.
Sayangnya, mobil Damkar juga kesulitan untuk mencapai rumah Ramidi. Sehingga, ketika rumah sudah rata dengan tanah, barulah petugas bisa menjinakkan api.