SOLOK, METRO
Persoalan pupuk bersubsidi perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Solok. Terutama dalam memaksimalkan pengawasan distribusi pupuk dalam menyikapi permasalahan kelangkaan pupuk. Sebab hampir setiap musim tanam petani di Kabupaten Solok selalu mengeluhkan ketersediaan pupuk bersubsidi di daerah Kabupaten Solok ini. Selain itu juga memperngaruhi hasil panen masyarakat, jika distribusi pupuk bersubsidi terganggu.
Menurut anggota DPRD Kabupaten Solok, Renaldo Gusmal, pendistribusian pupuk tidak bisa sepenuhnya dipercayakan kepada distributor pupuk. Karena bagaimanapun mereka itu pedagang yang selalu berorientasi pada keuntungan.
Ditambahkannya, Dinas Pertanian jangan hanya menampung pengaduan dari masyarakat, tetapi juga harus mencarikan solusi atas permasalahan yang ada terkait pupuk bersubsidi itu. Sebab ini berhubungan dengan swasembada pangan, segenap perangkat yang ada harus dengan cepat mengatasi permasalahan yang dialami oleh masyarakat mengenai pupuk bersubsidi ini,
Menurutnya, pemerintah harus segera menemukan solusi bagaimana pendistribusian pupuk ke Nagari-Nagari tidak salah sasaran. Maksudnya, pendistribusian pupuk dilakukan setiap bulan, sedangkan permintaan pupuk ada masanya tiba-tiba meningkat dari bulan lainnya, seperti Januari, Mei, Juni, November, dan Desember, dimana pada bulan tersebut banyak yang mulai bertanam.
Jadi pada bulan-bulan senggang, memang permintaan ada, namun tidak sebanyak pada musim tanam, tapi pada saat permintaan tidak banyak itu, para pengecer juga menjual ke nagari yang lain, bahkan ke daerah lain. “Sehingga pada bulan berikutnya saat petani berebut pupuk, kebutuhan tidak terpenuhi, hal-hal semacam ini harus diperhatikan pemerintah,” jelas Gusmal.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Solok, Si Is mengatakan pihaknya selalu melakukan pengawasan, setiap empat bulan sekali, serta juga audah membentuk tim. Salah satunya termasuk berdialog dengan pihak-pihak penyalur, dan sejauh ini menurutnya belum menemukan persoalan apapun di lapangan.
Pihaknya mengaku sudah menaikkan kuota pupuk bersubsidi pada 2019 ini, yang merupakan respon pemerintah atas masalah kelangkaan pupuk yamg sering terjadi, menurutnya, persoalan pupuk sangat erat kaitannya dengan hasil panen, apalagi saat itu banyak petani panennya tidak maksimal, bahkan ada yang gagal panen.
Kemudian, untuk persoalan musim tanam pupuk malah langka, yang sering dikeluhkan masyarakat, Ia menyebut pihaknya sudah melakukan pendataan ketersediaan pupuk sebelum musim tanam, apakah aman atau tidak jika musim tanam tiba. (vko)















