KOTOTANGAH, METRO
Budidaya tanaman hidroponik dan budikdamber (membudidayakan ikan dalam ember) merupakan salah satu solusi pangan masa depan. Budi daya ini bisa dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat terutama kebutuhan protein hewani dan sayur mayur.
Budi daya tanaman hidroponik dan budikdamber ini dilakukan mengingat keterbatasan lahan, sehingga bercocok tanam. Teknik hidroponik dan budi damber menjadi salah satu pilihan yang bisa diterapkan untuk mengatasi solusi pangan masa depan.
Ketua Fraksi PKS DPRD Padang, Muharlion akhir-akhir ini diketahui mulai menikmati hobi barunya yakni bercocok tanaman teknik hidroponik dan budikdamber. Hal ini dilakukannya untuk mengisi waktu di tengah pandemi wabah virus corona (Covid-19) yang masih belum diketahui berakhirnya.
Muharlion mengatakan, budi daya tanaman hidroponik dan budikdamber kini semakin banyak dilakukan orang karena caranya yang amat mudah. Selain itu, budi daya ini tidak memakan tempat yang luas apalagi dikawasan perumahan atau perkotaan dan bisa ditanam sendiri di sisi ruang kosong di pekarangan rumah sendiri.
“Tanaman hidroponik ini media tanam yang dapat digunakan pun bisa apa saja. Misalnya botol bekas, gelas air mineral, atau pun pipa paralon berukuran besar. Sementara untuk budikdamper menggunakan media yang kecil, portabel, hemat air dan tidak membutuhkan listrik,” ujar Muharlion.
Untuk membuat budikdamber dan Aquaponik ungkapnya, bahan-bahannya sangatlah mudah didapat. Hanya membutuhkan ember ukuran 120 atau 80 liter, benih ikan lele, bibit kangkung, gelas plastik, arang dan kawat.
Diakuinya, pada awalnya hanya mengisi aktivitas di rumah selama adanya wabah corona. “Namun nyatanya apa yang saya lakukan bersama istri tercinta di pekarangan rumah kami, menjadi suatu kepuasan tersendiri,” ujarnya.
Menurutnya, bercocok tanaman hidroponik tidak membutuhkan tenaga layaknya petani tanaman muda yang menggunakan media tanah. Bahkan, tidak harus membutuhkan lahan yang luas karena bisa dikembangkan di samping rumah.
“Kalaupun kita punya profesi lain, tidak akan mengganggu karena sistem kerjanya cukup sederhana. Selain cara kerja yang mudah, bisa mengisi waktu selama adanya penerapan pembatasan sosial akibat wabah virus corona,” ungkapnya.
Saat ini terang Muharlion, ia mulai budidaya ikan lele dalam ember sekalian tanam sayur jenis pak Coy, sawi putih dan kangkung. Kalau kangkung masa panennya dua pekan, pak coy dan sawi, sekitar satu bulan.
Dijelaskannya, kalau kapasitas pada ember 120 liter, bisa menampung kisaran 100 ekor, kalau ember 80 liter kisaran 70 ekor . Saat ini budikdamber yang dilakukannya telah berjalan kisaran dua minggu, masa di panen kisaran dua bulan.
“Insya Allah sekitar 1,5 bulan lagi kita sudah dapat menikmati panen ikan lele perdana,” ungkap wakil rakyat tiga periode di DPRD Kota Padang Dapil Kototangah ini. (ade)