PADANG, METRO
Video penganiayaan seorang remaja perempuan oleh sekelompok remaja lainnya viral yang di media sosial Facebook ternyata berlokasi di salah satu lapangan Kompleks Villa Mega, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan pada Senin (29/6) sekitar pukul 15.30 WIB lalu.
Namun, video yang menayangkan aksi penganiayaan remaja perempuan itu pertama kali dibagikan oleh akun Facebook @Chang May Konter Uniang, Selasa (30/6), dan langsung viral dan dibagikan kembali oleh pengguna facebook lainnya. Bahkan, hingga Rabu (1/7) postingan tersebut telah dibagikan kembali oleh pengguna lain lebih kurang 2000 kali, dan telah mendapatkan ratusan komentar dari pengguna facebook yang melihat video tersebut.
Terdapat tiga buah video yang dibagikan oleh akun faceebook @Chang May Konter Uniang tersebut. Dari salah satu video yang berdurasi 30 detik tampak korban yang masih di bawah umur mengenakan baju belang-belang hitam putih dijambak oleh seorang remaja perempuan mengenakan baju merah.
Tak hanya itu, korban juga beberapa kali mendapat pukulan tepat di kepala bagian belakang. Meski korban telah bersujud dihimpit pelaku penganiaya, namun aksi pemukulan terus terjadi. Bahkan, salah seorang rekan pelaku berbaju hitam sempat memeganginya. Namun, dari video yang beredar, si perekam meminta rekannya menjauhi korban dan membiarkan perempuan berbaju merah melakukan aksi pemukulan.
Sementara di video selanjutnya, yang merekam sempat menyorot wajah korban, serta memperlihatkan beberapa luka goresan akibat aksi kekerasan yang dialami korban. Luka goresan itu terdapat di bagian lengan tangan kanan dan kiri korban.
Kapolsek Padang Selatan, AKP Ridwan saat dikonfirmasi, mengenai video viral yang ditenggarai terjadi di wilayah hukumnya tersebut membenarkan kejadian tersebut. Ia menyebutkan bahwa korban yang berinisial BG (15) bersama pihak keluarga telah melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Padang Selatan.
“Peristiwa dalam video itu ternyata terjadi di salah satu lapangan Kompleks Villa Mega, Kelurahan Mata Air, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Senin (29/6) sekitar pukul 15.30 WIB,” terang Ridwan, Rabu (1/7)
Dijelaskan AKP Ridwan, atas kejadian itu, BG mengalami luka gores di bagian wajah, tangan sebelah kanan serta kiri. Bahkan, kepala korban merasa sakit karena disinyalir akibat pukulan atas aksi penganiayaan tersebut.
“Tindaklanjut laporan korban, kasus ini masih dalam proses. Namun, karena korban dan yang terlibat dalam penganiayaan merupakan anak bawah umur, tentu kami proses sesuai standar operasional anak di bawah umur. Selain itu jika memungkinkan, akan dilakukan mediasi untuk menempuh jalur damai untuk kedua belah pihak,” sebut Ridwan.
Ridwan mengatakan, persoalan penganiayaan ini diduga berawal dari cekcok antara korban BG dan pelaku penganiayaan yaitu I dan A di media sosial. Tetapi, belum diketahui penyebab kedua belah pihak ini berselisih hingga berujung penganiayaan.
“Keterangan sementara yang kami peroleh, kejadian berawal sewaktu korban dijemput oleh I untuk pergi menemaninya menjemput celana ke kawasan Lubuk Begalung. Saat di persimpangan rumah I, terdapat seorang rekannya berinisial A yang telah menunggu, dan selanjutnya berbonceng 3 bersama korban.
AKP Ridwan menuturkan, korban selanjutnya dibawa ke Kompleks Villa Mega. Saat sampai di TKP, terduga pelaku I mendorong dan menunjuk kepala korban, sedangkan A mencakar wajah korban dan memukuli kepala serta menendang punggung korban.
“Sementara itu yang merekam kejadian itu sendiri kedalam bentuk video diduga masih teman-teman dari pelaku I dan A ini,” tutur Ridwan. (r)
