AIAPACAH, METRO
Setelah tiga hari berturut-turut nihil temuan, Minggu-Selasa (28-30/6), kasus Covid-19 kembali bertambah di Padang. Pada Rabu (1/7), terdapat tambahan 13 kasus baru Covid-19. Sementara itu, jumlah pasien yang sembuh juga bertambah enam orang.
Berdasarkan data di website dinkes.padang.go.id, tambahan 13 kasus Covid-19 kemarin yaitu, Ganting Parak Gadang (1 kasus), Ulak Karang Utara (3 kasus), Padang Sarai (5 kasus), dan Limau Manis Selatan (4 kasus). Khusus di Padang Sarai, kasus Covid-19 baru ditemukan di kelurahan itu pada Rabu (1/7).
Dengan penambahan ini, maka total ada 519 kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kota Padang hingga kemarin. Sedangkan jumlah kelurahan yang sudah terjangkit penyakit ini ada 81 kelurahan yang berada di 11 kecamatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Ferimulyani mengatakan, penambahan 13 kasus positif Covid-19 di Kota Padang berasal dari tes swab massal melalui surveilans di setiap kecamatan.
“Sebenarnya hasil positif 14 orang. Tapi satu orang adalah tes swab yang dilakukan secara mandiri oleh warga Bukittinggi. Jadi penambahan positif sebenarnya cuma 13 kasus,” ujar Feri Mulyani dalam kegiatan Diseminasi Informasi Media Center melalui aplikasi Zoom, Rabu (1/7).
Dari angka 13 kasus itu terangnya, sebanyak 7 orang berasal dari hasil pasien yang sebelumnya positif. Sementara 6 orang lagi berasal dari hasil surveilans yang dilakukan petugas petugas puskesmas di setiap kelurahan.
Feri Mulyani menambahkan, surveilans ini akan dilakukan pada 2.000 orang dengan 2.000 sampel swab. Tujuannya adalah untuk menjangkau orang tanpa gejala (OTG) yang berkeliaran di seluruh pelosok Kota Padang. Sebab berdasarkan hasil tes yang ada, sebanyak 91 persen pasien positif awalnya merupakan OTG.
“Makanya sekarang kita kembali melakukan tes swab massal melalui program surveiland ini. Tujuannya menjangkau OTG sebanyak-banyaknya,” tandas Feri Mulyani.
Perbanyak Tes Swab
Sementara itu Kepala Laboratorium Unand, Dr dr Andani Eka Putra mengatakan, saat ini Padang lagi “panen” positif Covid-19 lagi setelah beberapa hari kosong. Ia sangat mendukung Pemko Padang gencar melakukan surveilans untuk menjangkau OTG. Sebab jika demikian, maka Padang bisa menuju fase erupsi yang kini sedang terjadi di Amerika dengan estimasi 3.000 orang korban meninggal dalam sehari.
“Cara agar kita tidak sampai ke level erupsi adalah melakukan tes swab sebanyak-banyaknya. Kami siap menerima berapa pun sampel yang diambil Dinas Kesehatan Padang untuk diuji di labor. Silahkan lakukan tes swab sebanyak-banyak, karena dengan ini bisa menyelamatkan Padang dari fase erupsi,” tandas Andani.
Terkait adanya istilah gelombang kedua, menurut Andani, itu tidak tepat. Sebab tak ada istilah gelombang kedua. Namun yang ditakutkan adalah menuju fase erupsi karena membiarkan OTG berkeliaran bebas. “Makanya kita dukung pengambilan sampel swab sebanyak-banyaknya,” ungkap Andani.
Terapkan Protokol Kesehatan
Terpisah, Ketua Komisi IV DPRD Padang, Azwar Siry mengatakan, adanya tambahan 13 baru Covid-19, di Padang setelah tiga hari nihil, perlu jadi perhatian. Warga diminta meningkatkan kewaspadaan serta menjalankan protokol kesehatan dalam melaksakan aktivitas sehari-hari.
“Kita tak bisa mengatakan virus corona telah habis, sebab wujudnya tak tampak. Oleh karena itu, warga harus patuhi aturan yang ditetapkan sesuai Perwako yang ada. Supaya warga tak terpapar dan keselamatan terjamin,” ujar kader Demokrat ini.
Dalam beraktivitas sambungnya, warga harus tetap pakai masker, terapkan physical distancing atau jaga jarak dan cuci tangan. Jangan sampai warga acuh dalam hal tersebut. “Jika warga tak jalankan aturan itu saat kegiatan seharian, lalu terindikasi positif corona, yang rugi kan masyarakat juga,” paparnya.
Selain itu, kepada pemko, Azwar meminta a untuk menerapkan sanksi bagi pelanggar. Jangan sanksi itu tertulis di atas kertas saja. Namun realisasinya tidak berjalan. Itu tidak ada gunanya dibuat. “Kita berharap Perwako yang dibuat terealisasi semua,” harapnya.
Anggota Komisi IV DPRD Padang lainnya, Wismar Pandjaitan meminta kepada pemko agar meningkatkan penyemprotan cairan disinfektan pada klaster yang masih tinggi angka positif corona. Ini demi membunuh virus corona secara perlahan dan mengurangi bertambahnya korban jiwa.
“Jika penyemprotan dilakukan sekali dalam jangka waktu dua hari, maka tambah lagi hendaknya. Agar penyebaran tak terjadi dan keamanan warga terlihat,” ujar kader PDI P ini.
Lalu terang Wismar, sosialisasi Perwako juga harus terus dilaksanakan ke warga, supaya mereka paham dan menjalankan aturan yang ada. Kemudian, pengawasan harus terus dilakukan pemko, baik di kafe, restoran dan lokasi lainnya. Ini demi memutus mata rantai virus corona.
54 Kelurahan Bebas Corona
Sementara itu,dari data dinkes.padang.go.id, untuk kasus sembuh pada Rabu (1/7) ditemukan di Andalas (1), Kubu Dalam Parak Karakah (1), Parupuk Tabing (1), Kuranji (2), dan Pisang (1). Dengan begitu, total pasien yang sudah sembuh ada 424 orang. Sedangkan total meninggal dunia 23 orang.
Sementara itu, terdapat 54 kelurahan yang sudah bebas dari Covid-19 karena ada pasien yang sembuh/meninggal, sehingga tidak ada lagi kasus konfirmasi Covid-19. Kelurahan tersebut ialah, Jati, Kubu Marapalam, Sawahan Timur, Gunung Pangilun, Alai Parak Kopi, Ulak Karang Selatan, Air Tawar Barat, Air Tawar Timur, dan Lolong Belanti.
Berikutnya, Batang Kabung Ganting, Ikur Koto, Pasia Nan Tigo, Balai Gadang, Batipuh Panjang, Koto Pulai, Bungo Pasang, Dadok Tunggul Hitam, Lubuk Minturun, Anduring, Ampang, Kalumbuk, Gunung Sarik, Sungai Sapih, Tanjung Saba Pitameh, Pagambiran, Banuaran, Lubuk Begalung, Gurun Laweh, Kampung Baru dan Parak Laweh.
Selanjutnya, Koto Baru, Kampung Jua, Cengkeh, Gates, Batu Gadang, Bandar Buat, Koto Lalang, Ujung Gurun, Purus, Padang Pasir, Kampung Jao, Berok Nipah, Binuang, Koto Luar, Kapalo Koto, Limau Manis, Cupak Tangah, Seberang Padang, Pasa Gadang, Seberang Palinggam, Rawang, Kurao Pagang, Bungus Barat dan Bungus Timur. (tin/ade)