MENTAWAI,METRO
Kepala Desa Tuapejat, Pusuibiat menegaskan, pada saat pencegatan mobil yang beroperasi melakukan pengakutan tambang pasir liar di Pantai Mappadegat, oleh warga setempat Senin (22/6) kemarin, tidak ada keterlibatan oknum TNI.
Pusuibiat juga mengatakan, terkait sebuah mobil yang dicegat dan diduga milik oknum TNI, setelah diklarifikasi, ternyata mobil tersebut dipinjam oleh Andi, warga Tuapejat, mengantar material pasir untuk kebutuhan pembangunan rumah.
“Kami tegaskan lagi, tidak ada keterlibatan oknum TNI dalam persoalan ini. Atas kejadian ini kita klarifikasi dan juga minta maaf atas insiden pencegatan yang dilakukan warga” sebut Kades Tuapejat.
Hal ini dibenarkan oleh Andi (39), yang membawa mobil tersebut. Katanya, kejadian pencegatan oleh warga Mampadegat memang benar.
“Saat itu kita di lokasi pantai mapadegat. Mobil itu saya pinjam buat mengangkat pasir kebutuhan material pembangunan rumah” jelasnya.
Mengenai pasir yang diambil dilokasi pantai mapadegat, menurut pengakuannya sudah mendapatkan izin dari pemilik lahannya untuk dipergunakan sebagai pembangunan rumah, karena kerterbatasan dana dirinya meminjam mobil milik saudaranya.
Kades menambahkan, saat kejadian, dirinya tidak mengetahui bahwa mobil penambang itu milik oknum TNI yang dipinjam saudara Andi untuk mengantar material pasir membangun rumah.
“Hubungan kita selama ini terjalin baik, pada prinsipnya tidak ada masalah hanya menertibkan saja, agar tidak ada riak di tengah masyarakat” kata Kades.
Sebagai perangkat desa, sebelumnya pihaknya sudah berkali-kali menyampaikan, bahkan juga sering mengingatkan agar tidak menambang pasir di pantai, baik kepada penambang maupun kepada masyarakat.
Maka ke depannya, kata Kades, akan di buat regulasi aturan terkait kebutuhan pasir baik pembangunan rumah, termasuk fasilitas umum lainnya, kecuali material proyek.
“Mengenai kebutuhan pasir, hingga sampai saat ini belum ada solusi dari pemerintah, jadi tidak ada alternatif lain, mau tak mau pasir laut yang digunakan,” ucap Kades.(s)