PADANG, METRO
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit berkunjung ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) HB Sa’anin, Selasa (12/5).Kehadiran Nasrul Abit disambut langsung oleh Direktur RSJ HB Saanin drg. Ernoviana, M. Kes.
Nasrul Abit mengatakan, RSJ HB Sa’anin akan dipersiapkan menerima pasien penyakit kejiwaan ,yang terpapar virus corona (Covid-19). Keputusan ini diambil untuk upaya dan kesiapsiagaan Pemprov Sumbar dalam penanganan penyebaran Covid-19.
“Ini merupakan langkah antisipasi, kalau ada penambahan pasien khususnya terjangkit virus corona. Hasil pertemuan kemarin bahwa beberapa pasien kita, ada yang menunjukan gejala stres, kita berjaga-jaga. Kita siapkan tempat khusus di RSJ HB Sa’anin ini,” kata Nasrul Abit.
Nasrul Abit mengatakan, gedung khusus pasien Covid-19 di RSJ HB Sa’anin, terpisah dari gedung lainnya. “Pelayanan lainnya di RSJ HB Sa’anin tidak akan terganggu. Karena sudah dipersiapkan gedung khusus dengan menambahkan fasilitas penunjang lainnya,” ujar Nasrul Abit.
Dari hasil kunjungannnya, Nasrul Abit menilai fasilitas yang dimiliki RSJ. HB Saanin ini cukup dan Pemprov Sumbar tinggal melengkapi saja. Dalam waktu dua atau tiga hari ke depan, Insya Allah fasilitas penanganan pasien Covid-19 di RSJ HB Sa’anin sudah dapat beroperasi dan dapat memfasilitasi semua pasien dengan baik.
“Ruangan yang disediakan khusus untuk merawat pasien positif maupun negatif yang memang ada sakit jiwa dari awal. Kalau dia stres di setelah dikarantina saya rasa dia tidak ke sini (RSJ),” tukas Nasrul Abit.
Direktur RSJ HB Sa’anin, drg. Ernoviana, M. Kes menyebutkan, bahwa untuk saat sekarang, RSJ HB Sa’anin telah menampung orang dalam pantauaan (ODP) sebanyak 11 orang yang berasal dari beberapa daerah di Sumbar. Ernoviana menambahkan, memang dari pasien jiwa yang berstatus ODP belum bisa berkomunikasi dari mana mereka berasal.
Pihak rumah sakit baru mengetahui asal tersebut setelah mereka pulih. Diantaranya Kota Padang, Kabupaten Tanah Datar, dan daerah lainnya. “Direncanakan pada siang ini, Selasa (12/5) terhadap ODP tersebut akan dilaksanakan swap test,” ujarnya.
Terkait fasilitas untuk pasien dalam pengawasan (PDP) positif Covid-19, RSJ. HB Sa’anin juga sudah menyiapkan sebanyak 10 tempat tidur. Serta, beberapa perlengkapan untuk menangani pasien Covid-19. Satu di antaranya, alat pelindung diri (APD). “Keamanan petugas ada APD, daya tampungnya maksimal 10 orang, satu kamar dua orang, ruang lain pasien jiwa biasa,” sebut Ernoviana.
Ernoviana menjelaskan, bahwa kategori pasien Covid-19 yang akan dirawat di rumah sakit tersebut, merupakan pasien yang awalnya memang ada gangguan kejiwaan. Setelahnya baru terpapar Covid-19.
Berbeda dengan pasien yang terkena gangguan kejiwaan setelah terpapar Covid-19, tidak dapat dirawat di RSJ HB Saa’anin, karena dapat memperburuk kondisi kejiwaan pasien itu sendiri.(fan)