PARIAMAN, METRO
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pariaman, Adek Oswandi mengatakan sebagian besar nelayan di daerah itu hampir dua pekan memilih tidak melaut akibat cuaca buruk dan dampak pandemi COVID-19.
”Yang melaut ada namun hasil yang didapat tidak berapa,” tutur Adek Oswandi, beberapa hari lalu kepada POSMETRO.
Dikatakan, banyaknya nelayan kita tidak melaut karena cuaca yang tidak menentu sehingga menyulitkan mereka menangkap ikan.
Apalagi, saat ini beredarnya pandemi Covid-19, diperparah masuknya PSBB jilid II sehingga warga diminta untuk tetap di rumah.
Ia menyampaikan, jumlah nelayan Pariaman yang terdaftar di HNSI Kota Pariaman sekitar 1.500 orang dengan ekonominya berada pada menengah ke bawah.
Oleh karena itu, lanjutnya berharap cuaca kembali normal serta bantuan langsung tunai dari pemerintah terhadap warga terkenadampak Covid-19 segera cair sehingga dapat membantu ekonomi nelayan.
”Saat ini sudah warga ada yang mendapatkan bantuan namun juga ada yang belum, mudah-mudahan dalam waktu dekat bantuan itu dapat sampai kepada nelayan,” katanya.
Sejalan dengan itu salah seorang nelayan Desa Naras Hilir, Kecamatan Pariaman Utara Rinal (42) mengatakan dirinya sudah empat hari tidak melaut karena kondisi cuaca yang tidak kondusif sehingga akan membahayakan keselamatan jika memaksakan diri melaut.
”Saya lebih memilih bertahan di rumah hingga kondisi cuaca normal,” ujarnya.
Ia menyampaikan dalam cuaca buruk sekarang ketinggian ombak bisa mencapai dua hingga tiga meter di tengah laut sehingga berbahaya bagi nelayan. Nelayan di daerah itu lebih memilih menghabiskan waktu untuk memperbaiki alat tangkap ikan sehingga dapat digunakan kembali ketika cuaca kembali normal. (efa)