AGAM, METRO
Pascaditutupnya pasar tradisional Padang Baru, Lubuk Basung, Kabupaten Agam, sejumlah pedagang tetap berjualan, namun secara daring. Penutupan pasar dilakukan guna mencegah penyebaran Covid-19.
Yuliani (34) misalnya, salah seorang pedagang bongko. Dia mengaku harus berjualan online lantaran pasar ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
“Bongko sudah terbuat, dari pada tidak terjual lebih baik dijual online saja,” ujar Yuliani, Kamis (7/5). Dikatakan Yuliani, sebenarnya dirinya sudah tahu pasar akan ditutup. Namun, demi kebutuhan hidup ia terpaksa berjualan. “Tadi sudah ke pasar, tapi sampai di pasar disuruh pulang. Katanya demi mencegah Corona,” imbuh Yuliani.
Hal senada juga dilakukan Antoni (32), seorang pedagang sayur-mayur. Ia mengaku baru kali ini mencoba berjualan online. “Baru ini mencoba jualan online, semoga laku dari pada busuk,” ujar Yuliani.
Sementara, penutupan pasar tradisional dilakukan Pemkab guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Ketua harian GTP2 Covid-19 Agam, Martias Wanto Dt. Maruhun, mengatakan langkah tersebut diambil lantaran sudah adanya warga yang terinfeksi corona di Agam.
Disebutkan Martias, pasar menjadi salah satu media paling rawan penyebaran Covid-19, karena tingginya aktivitas masyarakat, interaksi antara pedagang dan pembeli, serta kunjungan pedagang dari luar, membuat kondisi semakin rentan. ”Kami meminta langkah itu didukung semua pihak, karena hal itu sebagai upaya penyelamatan bagi semua masyarakat,” ujar Yuliani. (pry)