PASARRAYA, METRO
Dinas Perdagangan Kota Padang mulai mensosialisasikan bahwa Pasar Raya akan ditutup Senin (11/5). Pada hari itu, Pasar Raya akan disemprot dan pedagang akan menjalani tes swab.
“Kita akan mulai mensosialisasikan. Besok (hari ini) kita kasih suratnya pada pedagang,” sebut Kepala Dinas Perdagangan Kota Padang, Endrizal, Jumat (8/5).
Endrizal menambahkan, saat ini jumlah pedagang yang sudah positif Covid-19 telah bertambah dan menjadi 51 orang. Sebagian besar mereka berjualan di Fase I-VII. Satu orang di depan Blok II, berjualan kue.
Dengan semakin bertambahnya kasus positif Covid-19 terang Endrizal, maka diharapkan pedagang Fase I-VII yang berjumlah 1.000 orang itu harus melakukan tes swab. Hal ini untuk memastikan mereka memang positif atau negatif.
“Bagi yang positif, kita minta mereka menjalani pengobatan hingga sembuh. Baru kemudian boleh berjualan. Bagi yang negatif, dipersilahkan untuk berjualan lagi. Namun setelah hasil tes keluar. Sementara yang tidak melakukan tes tak diizinkan membuka kedainya,” sebut Endrizal.
Kali ini ungkap Endrizal, pihaknya akan mengambil sikap tegas. Nanti kata Endrizal, tim yang terdiri TNI dan Polri akan ikut menertibkan pedagang yang bandel. “Nanti, bagi mereka yang tak mau kita serahkan ke tim,” tandas Endrizal lagi.
Sementara itu, Ketua Komunitas Pedagang Pasar (KPP), H Asril Manan menilai Kepala Dinas Perdagangan terlalu mendramatisir keadaan, sehingga orang semakin takut ke pasar. Sikap seperti ini menurutnya justru akan semakin membuat Pasar Raya Padang semakin hancur dan mati.
“Dalam kondisi sekarang saja, orang takut buka kedai atau ke pasar. Apalagi ditambah lagi dengan kabar pertakut seperti ini. Jangan terlalu mendramatisir lah,” tandas Asril Manan.
Menurutnya, yang perlu dilakukan Pemko Padang sekarang adalah mengatur jarak pedagang berjualan sehingga tak terjadi penularan. Disamping itu, yang terpenting adalah segera menyalurkan bantuan bagi masyarakat yang terdampak.
Dalam kondisi ditakut-takuti seperti sekarang katanya, maka akan semakin membuat pasar mati. Jual beli tak ada. Akibatnya akan ada ribuan tambahan pengangguran baru di Kota Padang dari kalangan pedagang atau karyawan toko.
“Sosialisasi bahaya corona silahkan saja. Tapi jangan sampai membuat ekonomi di pasar menjadi hancur,” tukas Asril Manan.
Menurutnya, Pemko Padang tak bisa sembarangan menutup pasar, karena hal itu akan menimbulkan masalah baru. “Pasar Raya bukan sumber penyakit, Dinas Perdagangan harus bijak menyikapi hal ini,” imbuhnya.
Ia justru mensinyalir, gencarnya isu corona di Fase I-VII ada kaitannya dengan upaya Pemko Padang untuk menjual dan merobohkan kawasan pasar itu kepada investor. ”Apa ini tak ada hubungannya dengan wacana pembangunan kembali kawasan Fase I-VII?,” tanya Asril Manan.
Sebelumnya, Pasar Raya Padang pernah ditutup selama lima hari pada 20-24 Apri lalu. Selama penutupan itu, dilakukan penyemprotan disinfektan. (tin)