Tumpukan sampah terlihat di Jalan Raden Saleh, tak jauh dari kantor Dishubkominfo Sumbar. Sementara, di TPU Aiadingin, pemulung ketiban rezeki karena banyaknya sampah plastik.
TABING, METRO–Usai Lebaran Idul Fitri 1437 Hijriah, volume sampah melonjak tajam akibat konsumsi masyarakat dan jumlah pengunjung wisata selama libur Lebaran di Kota Padang. Sayangnya, cuti bersama yang cukup panjang mengakibatkan tumpukan sampah menumpuk di sejumlah kontainer dan juga di rumah-rumah warga.
Pasalnya, beberapa hari jelang cuti bersama hingga libur Lebaran bagi PNS selesai, Senin (11/7), baru satu kali petugas atau truk pengangkut sampah mendatangi rumah-rumah warga di kompleks perumahan. Akibatnya, pemandangan plastik-plastik sampah terlihat menggantung di pagar rumah, serta di depan rumah warga.
”Sebelum libur Lebaran, truk sampah sudah tidak ada yang datang. Nah, mereka baru datang lagi beberapa hari lalu. Padahal, sampah sudah menumpuk di depan rumah,” ungkap Ernawati (46), warga di kawasan Kompleks Asrama Haji Tabing, kepada POSMETRO, Selasa (12/7).
Ia mengaku, jika pada hari biasa, truk pengangkut sampah minimal datang dua kali seminggu. Akan tetap selama Lebaran, tak ada truk yang datang. Untuk mengantisipasi timbul bau sedap dan sampah yang terus menggunung, ibu rumah tangga ini terpaksa harus membawa sampah-sampah ke kontainer sampah di Damri, Simpang Tabing.
”Mau bagaimana lagi, namanya Lebaran, sampah rumah tangga sangat banyak. Kita hanya menyesalkan, tidak ada petugas yang dipiketkan untuk mengangkut sampah. Terlalu lama libur,” sebutnya. Ia berharap Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) segera merutinkan kembali jadwal penjemputan sampah. Sehingga tak terjadi penumpukan.
Warga lainnya, Medi (40) mengatakan, DKP harus arif menambah tenaga atau angkutan pada saat tertentu seperti pada saat Lebaran. Karena produksi sampah pasti meningkat. Jika tak segera diangkut dapat menimbulkan masalah. ”Kalau perlu khusus pada hari hari besar, ditambah personel dan armadanya agar jadwal pengangkutan sampah di perumahan-perumahan tak terganggu. Begitu juga sampah yang menumpuk dan meluber di jalan, karena kontainer sudah penuh,” terang Medi.
Sementara itu, Kepala DKP Kota Padang Afrizal menyebut, setelah Lebaran sampah yang dihasilkan oleh warga meningkat 10% dari hari biasa. Kenaikan volume sampah ini seiring dengan konsumsi rumah tangga yang meningkat.
”Biasanya dalam sehari sampah yang diangkut oleh petugas kami 500 ton perhari, sekarang mengalami peningkatan 10% dari biasanya. Mungkin beberapa hari ke depan akan kembali normal,” ungkap Afrizal.
Meski meningkat, Afrizal menyebut semuanya masih bisa diatasi pihaknya hingga tidak terjadi masalah penumpukan sampah. ”Secara umum semua bisa diatasi. Masalah tidak ada,” ungkapnya.
Dijelaskan, petugas DKP hanya libur sehari setelah Lebaran. Setelah itu, personel petugas kebersihan kembali bertugas. Jumlah petugas di lapangan mencapai 620 orang, yang tersebar di berbagai tempat, seperti petugas yang menyapu jalan, membersihkan taman kota, membersihkan riol atau drainase. Serta petugas di Tempat Pemakaman Umum (TPU).
”Petugas pengangkut sampah bekerja mulai dari pukul 04.00 subuh, tukang sapu jalan pukul 06.00, dan yang lainnya pukul 08.00 WIB. Untuk petugas di lapangan, mereka non stop bekerja setiap hari,” ulas Afrizal.
Tumpukan di Beberapa Titik
Ditambahkan Kabid Kebersihan DKP, Deni Harzandi, volume sampah yang dihasilkan selama lebaran meningkat dari pada biasanya. Pada kondisi biasa menurutnya jumlah sampah yang diproduksi warga bertambah sekitar 40 ton setiap harinya saat libur Lebaran.
Ada beberapa titik penumpukan sampah. Seperti di Siteba, jembatan Marapalam, Ujungtanah dan Cendana. Di tempat-tempat tersebut tumpukan sampah menggunung. Akibatnya, petugas dan mobil pengangkut harus dipekerjakan ekstra untuk mengangkutnya. ”Rata rata setiap hari ada penambahan 9 truk dari pada kondisi biasa. Truk yang ada itu terpaksa kita pekerjakan ekstra. Begitu juga petugasnya, terpaksa lembur,” sebut Deni.
Ia memohon maaf kepada masyarakat yang sampahnya terlambat diangkut. Hal itu karena produksi sampah memang meningkat. Petugas lebih mendahulukan mengangkut sampah sampah di jalan utama. Tapi jelas menurutnya, semua sampah tersebut akan diangkut semuanya. ”Kita meminta masyarakat bersabar, pasti kita angkut. Bahkan petugas kami sampai saat ini masih lembur kerja. Pada hari Lebaran, kami juga mengakut sampah. Tak ada libur,” terangnya.
”Tak hanya di TPS-TPS, pengangkutan sampah juga akan dimaksimalkan di perumahan-perumahan warga. Sebab, setelah lebaran pihaknya banyak mendapat keluhan dari warga. Kita akan maksimalkan,” tambah Deni.
Pemulung Beruntung
Meningkatnya volume sampah, rupanya membawa berkah bagi para pemulung yang biasa bertugas di TPA Aiadingin. Sejak Lebaran, mereka mengaku bisa mengumpulkan sampah-sampah plastik lebih banyak dan membawa uang yang berlebih ke rumah.
Edo (47), pemulung di TPA Aiadingin mengatakan, sehabis Lebaran sampah yang dihasilkan warga mengalami peningkatan, dan itu juga berkah tersendiri bagi kami pemulung di TPA Aiadingin.
”Di hari biasa, saya rata rata mendapatkan 30 kg sampah plastik, yang nanti akan dijual lagi kepada pengepul. Namun, namun sekarang bisa mendapatkan 100 kg lebih, ini disebabkan banyaknya sampah plastik yang dibuang oleh warga,” kata Edo.
Edo mengaku beruntung, karena hingga saat ini belum banyak kawan-kawan sesama pemulung yang kembali bekerja. Karena, sebagian besar masih berada di kampung halaman.
”Alhamdulillah, jika banyak mendapat sampah saya akan membawa uang lebih banyak lagi buat anak dan istri,” imbuhnya. (tin/b)