SOLSEL, METRO
Secara maraton dengan melibatkan berbagai unsur yang ada di dalam nagari, Pemerintahan Nagari Bomas Koto Baru, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan (Solsel) telah menetapkan penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa Nagari tersebut, dalam suatu Musyawarah Nagari, di aula kantor wali setempat, Senin (4/5).
“Alhamdulillah, kita baru saja menyelesaikan musyawarah nagari dan menanda tangani kesepakatan penetapan penerima BLT Dana Desa, dengan Ketua Bamus Nagari,”ujar Walinagari Bomas Koto Baru, Yuli Herman.
Dijelaskannya, sehari sebelum digelarnya musyawarah nagari ini, berbagai unsur terkait di nagari, telah melakukan pendataan ke rumah calon yang di usulkan untuk menerima BLT Dana Desa Nagari setempat, sebanyak 194 Kepala Keluarga (KK). “Dimana, sebelumnya telah diulang pendataan oleh tim pendata dari Relawan Satgas Covid-19, Nagari Bomas Koto Baru yang dilaksanakan 3 hari sebelum penetapan di musyawarah nagari, dengan mendatangi langsung kerumah-rumah calon Penerima BLT Nagari ini,”ungkapnya.
Pada Senin nya, kami menggelar musyawarah nagari bersama Ketua dan anggota Bamus Nagari, dengan melibatkan Bhabinkamtibmas, Bripka Riki Andrea, Babinsa, Serda Irwandi dan Ketua LPMN Zainal. Turut juga Pendamping Lokal Desa (PLD), Pendamping Desa (PD) Kecamatan, seluruh Kepala Jorong dan Perangkat Nagari.
Setelah melalui kajian dan perdebatan panjang, akhirnya kami telah tetapkan jumlah penerima BLT dari Dana Desa Nagari dalan suatu nota kesepakatan antara Wali Nagari dan Bamus Nagari sebanyak 194 KK. “Jadi, kami menetapkan nama penerima BLT yang dari Dana Desa sebanyak 194 KK,” sebut Walinagari didampingi Ketua Bamus, Mairinaldo Saputra.
Artinya, untuk jumlah KK Nagari berdasarkan hasil pendataan nagari dalam Kegiatan Open SID serta Data Capil tercatat di Bomas sebanyak 1045 KK. Dimana untuk Nagari Bomas terkonfirmasi calon penerima Bansos berdasarkan basis Data Terpadu atau yang sekarang dikenal dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) sebanyak 220 KK tercatat sebagai penerima BPNT dan PKH.
Selanjutnya diusulkan 209 KK untuk calon penerima dana pusat, dari dana Propinsi 96 KK, APBD Kabupaten sebanyak 327 KK, kemudian Dana Desa 30 persen dari Dana Desa Nagari Bomas sebanyak 194 KK.
Maka dari kuota seluruh sumber Bansos Pandemi Covid-19, alhamdulillah warga Bomas hampir seratus persen menerima Bansos setelah dikurangi KK dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI, Polri, Pensiunan, Karyawan BUMN, dan keluarga mampu, atau lainnya yang dianggap tidak bisa menerima. “Dari persentase penerima, hampir seratus persen warga kami menerima Bansos, setelah dikeluarkan yang tidak berhak menerima. Semoga ini mampu membawa manfaat bagi warga,”katanya.
Sementara itu Ketua Bamus Nagari, Mairinaldo Saputra, berharap BLT yang berasal dari Dana Desa, maupun yang bersumber dari Bansos lainnya, benar – benar bermanfaat dan tepat sasaran kepada warga yg terdampak Bencana Virus Corona ini. Tentunya dapat meringankan beban sosial maupun ekonomi di tengah masyarakat Bomas Koto Baru ini.
“Bantuan BLT maupun bentuk Bansos lainnya yang diterima oleh masyarakat hendaknya betul-betul tepat guna, dan warga Bomas yang mampu hendaknya turut pula mendukung program Bansos ini dalam rangka menstabilkan perekonomian masyarakat nagari,” ujarnya. (afr)