BUKITTINGGI, METRO
Pelebaran jalan Ngarai Sianok ternyata tak masuk dalam penundaan sejumlah proyek akibat pemerintah saat ini sedang fokus pada penangan pandemi Covid-19. Pelebaran jalan menuju Ngarai Sianok akan segera dilakukan untuk mengantisipasi padatnya arus lalin saat Lebaran Hari Raya Idul Fitri 1441 H.
Kadis PU Bukittinggi, Rachmat Afrisyaf Elsa Senin (27/4) mengatakan walaupun saat ini kondisi masih diselimuti bayang-bayang Covid-19 (virus corona), namun Pemko Bukittinggi tetap waspada mengantisipasi lonjakan kendaraan bermotor baik roda dua maupun empat saat Lebaran nanti.
Terutama jalan yang rawan banjir, longsor dan bencana alam. Kota Bukittinggi memang terletak di dataran tinggi 900 meter di atas permukaan laut, tapi jangan lupa, ada dua sungai yang melintas di atas kota ini.
Satu airnya berasal dari Gunung Singgalang (Sungai Tanang) dan satu lagi dari Gunung Marapi (Sungai Batang Tambuo) keduanya dari Kabupaten Agam.
Pada saat hujan deras beberapa tempat sudah menjadi langganan banjir, disebabkan tumpukan sampah yang ikut hanyut. Kemudian jalan yang rawan longsor, itu terjadi di jalan ke Ngarai Sianok menuju ke Sungai Jariang Kabupaten Agam. Jalan ini dipergunakan masyarakat sebagai jalan alternatif.
Baik yang menuju Padang via Koto Gadang dan Malalak maupun Maninjau via Panta Kabupaten Agam. Untuk itu, saat ini telah dilaksanakan pelebaran jalan dan pengalihan aliran (drainase), untuk menghindari longsor.
Diakui oleh Rachmat, dalam menghadapi Covid-19 ini memang beberapa proyek penunjukan langsung (PL) maupun tender, memang ada yang ditunda.
“Kita melihat segala proritas, untuk kepentingan umum, baik itu proyek PL maupun tender akan tetap dilaksanakan menyangkut kepentingan umum, tapi kalau tidak mendesak akan ditunda sesuai instruksi Walikota Ramlan Nurmatias,” akunya. (pry)


















