PDGPARIAMAN, METRO
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padangpariaman, Yurisman Yaqub menyatakan daerahnya sangat terkenal dengan pantainya yang indah. Daerahnya patut dibanggakan, karena kaya dengan beragam komoditas unggulan pertanian.
“Kita Padangpariaman memiliki tujuh komoditas unggulan pertanian,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Padangpariaman, Yurisman Yaqub, kemarin.
Tujuh komoditas unggulan itu adalah padi putiah Padangpariaman Anai (Papanai). Padi Papanai ini produktivitasnya mencapai 6-8 ton/hektar. “Padi yang banyak dikembangkan masyarakat Padangpariaman tersebut kurun 110-115 hari siap panen,” ujarnya.
Kemudian komoditi kelapa dalam komoditas ini tersebar di 40 ribu hektar lahan. Rata-rata tiap ha ada sekitar 700 batang. Kelapa dalam umumnya dipanen petani 2-3 kali/bulan (15-30 butir per batang), atau sekitar 820 butir/batang/tahun.
Katanya, kelapa dalam apabila dijual harganya Rp 2.000-Rp 3.000/butir. Umumnya, butiran kelapa ini dijual ke Pekanbaru dan Jambi, rata-rata 10 ribu butir/hari. Selain dijual secara gelondongan, kelapa dalam tersebut juga dijadikan kopra, diolah menjadi virgin coconut oil (VCO), kelapa asap cair, sabun kecantikan dan sejumlah olahan lainnya yang punya nilai ekonomi tinggi.
Komoditas ketiga adalah pinang wangi. Keistimewaan pinang wangi Padangpariaman, buahnya lebih besar dibanding pinang biasanya. Pinang wangi ini kalau dijual di pasar harganya Rp 13 ribu-Rp 15 ribu/kg. Umumnyam pinang wangi tersebut banyak dimanfaatkan industri untuk bahan cat, pewarna dan kosmetik.
Komoditas keempat adalah jambu biji merah, yang areal tanamnya di lahan seluas 40-50 ha. Selain dijual gelondongan Rp 10 ribu/kg, jambu biji merah ini juga diolah menjadi jus, kripik, dan aneka olahan khas lainnya bernilai ekonomi tinggi.
“Kami juga membuat lahan pembibitan dan penangkarannya,” ujarnya.
Kelima adalah durian khas Padangpariaman (Durian Talantam), di Kecamatan Kayu Tanam. Durian ini rasanya khas. Durian ini banyak ditanam masyarakat di sekitar halaman dan kebunnya. “Juni nanti durian tersebut mulai panen. Jadi, silakan mencoba mencicipinya,” ujarnya.
Keenam adalah, durian kunyit, yang juga khas Padangpariaman. Durian ini juga banyak ditanam dan dikembangkan masyarakat Padangpariaman.
Sedangkan ketujuh adalah, kakao. Kecamatan V Koto Kampung Dalam merupakan kawasan sentra kakao di Padangpariaman. Kakao ini juga tersebar di sejumlah kecamatan di Padangpariaman dengan luas kawasan produksi 12.000 ha. Dan yang produktif 5.642 ha. Harganya Rp 11.500 /kg.
Yurisman juga mengatakan , pihaknya saat ini juga mengembangkan budidaya cabai merah keriting. Cabai keriting tersebut dikembangkan di Lubuk Alung seluas 75 hektar. Sedangkan yang ada di Sungai Geringging seluas 46 hektar.
Menurut Yurisman, ketujuh komoditas unggulan tersebut merupakan inovasi untuk meningkatkan perekonomian petani di Padangpariaman. “ Diantara keunggulan tersebut dapat dilihat dari biji atau buah yang dihasilkan lebih banyak dan tahan hama. Seperti durian dagingnya lebih tebal dan rasanya lebih enak,” tandasnya mengakhiri.(efa)