Warga menyaksikan evakuasi bangkai mobil Panther yang ditumpangi Bripda Wahyu Indrianto, serta dua crew PT Advantage, Yosep Firmanto dan Dedet Mardani, sejak Sabtu pagi hingga pukul 16.00 WIB. Dua penumpang masih dinyatakan hilang. Polisi menemukan kantong uang yang masih utuh dan diamankan di Mapolres Bukittinggi.
AGAM, METRO–Ratusan masyarakat menyaksikan evakuasi bangkai mobil Panther BA 1073 QB, yang jatuh di jembatan PLTA Batang Agam, Jorong Titih, Nagari Padangtarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, sejak Sabtu (18/7) pagi hingga sore pukul 16.00 WIB. Dua dari tiga penumpang masih hilang, sementara satu korban berhasil ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.
Setelah hampir 10 jam melakukan evakuasi, akhirnya mobil yang ditemukan di aliran sungai Batang Agam, berhasil diangkat oleh tim evakuasi. Bagian belakang mobil Panther yang penuh dengan lumpur, ditemukan dua kantong uang masih utuh.
Kapolres Bukittinggi AKBP Tri Wahyudi di lokasi kejadian, menyebut tiga penumpang Panther yaitu, anggota Sabhara Polda Sumbar, Bripda Wahyu Indrianto, serta dua orang crew PT Advantage, Yosep Firmanto dan Dedet Mardani.
”Jasad Dedet ditemukan polisi seiring ditemukannya mobil Panther yang terbara arus, Jumat (17/6) sekitar pukul 22.00 WIB. Ketika itu, jasad yang bersangkutan terjepit di dekat mobilnya,” ungkap AKBP Tri.
Pantauan POSMETRO pada Sabtu (18/6), memadati ruas jalan di dekat jembatan PLTA Batang Agam, melihat proses evakuasi mobil yang berada di dalam sungai Batang Agam dengan kedalaman sekitar 25 meter. Evakuasi sendiri terkendala, karena tebing aliran sungai banyak terdapat batu besar dan harus menggunakan alat berat.
Isak tangis terlihat ketika rombongan keluarga Bripda Wahyu tiba di lokasi. Mereka tak tahan membendung kesedihan, saat memantau pergerakan Tim SAR, dengan harapan Wahyu ditemukan. Wahyu diketahui baru empat bulan bertugas di Polda Sumbar.
Hingga kemarin, polisi masih menyisiri sungai Batang Agam ke Lompatan, batas Limapuluh Kota dengan Tanahdatar dengan jarak lebih kurang 7 kilometer ke hilir sungai.
Sementara, jarak titik jatuh mobil dengan tempat ditemukannya korban, sekitar 20 meter dengan kedalaman sungai antara 8 – 10 meter. Jasad Dedet yang ditemukan pada malam hari langsung dibawa ke RSAM Bukittinggi dan berikutnya langsung diserahkan pada pihak keluarga.
”Untuk memudahkan evakuasi mobil dari dalam sungai, Polres Bukittinggi dibantu Polda Sumbar dan Polres Payakumbuh berusaha memindahkan mobil yang berada di bawah jembatan ke arah waduk dengan cara menutup aliran air, sehingga air sungai sudah besar langsung ditarik ke tempat yang lebih lapang,” sebut kapolres.
Beberapa mobil derek dari Polda Sumbar dan SAR tidak terlalu membantu untuk menaikkan mobil warna silver tersebut. Memasuki tengah hari, akhirnya didatangkan dua buah alat berat dari Dinas PU. Setidaknya membutuhkan waktu sekitar empat jam mengekuarkan mobil yang sudah ringsek berat itu dari dalam sungai. Untuk memudahkan mengeluarkan mobil, petugas terpaksa memotong pagar milik PLTA setelah ada izin dari pihak PLTA Batang Agam.
Ketika mobil sudah berada di atas, polisi langsung memberi garis pembatas mengingat masih adanya uang dengan jumlah yang banyak di dalam mobil. Kapolres sendiri mengaku tidak mengetahui secara pasti jumlah uang di dalam mobil tersebut, dan langsung diamankan ke Polres Bukittinggi. Menggunakan mobil derek, mobil yang sudah ringsek tersebut juga diamankan di Mapolres.
”Setelah mobil berhasil diangkat ke atas, sekitar enam orang Polisi Air Polda Sumbar akan langsung melakukan penyelaman di sekitar mobil tersebut jatuh untuk mencari kemungkinan adanya korban di dalam air. Untuk sementara mobil dan uang masih diamankan di Polres Bukittinggi,” terang Kapolres AKBP Tri Wahyudi.
Kecelakaan maut terjadi antara sepeda motor Honda Beat yang dikendarai Andesmar (52), warga Jorong Baso, Nagari Tabek Panjang, Kecamatan Baso. Korban datang dari arah Payakumbuh menuju Bukittinggi. Setiba di tempat kejadian perkara bertabrakan dengan Mobil Panther BA 1073 QB dari arah berlawanan.
”Pengendara sepeda motor atas nama Andesmar mengalami patah kaki kanan, jidat luka robek dan luka lebam pada dada. Korban dilarikan ke RSAM Bukittinggi untuk perawatan,” ulas AKBP Tri Wahyudi. (wan)