LAPAI, METRO
Kepala Puskesmas Lapai, Kecamatan Nanggalo, Dr Inna Rokendry Azwar mengeluhkan keterbatasan alat pelindung diri (APD) yang dimiliki oleh puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Padang. Hal ini diungkapkan oleh Inna saat Komisi IV DPRD Kota Padang mengunjungi Puskesmas Lapai, Kamis (23/4).
“Saat ini kami masih mengeluhkan keterbatasan APD yang dimiliki oleh puskesmas. Untuk mengakalinya, setiap APD yang telah dipakai ke lapangan, terpaksa kami cuci kembali untuk dipakai esoknya. Tetapi karena di Lapai belum ada pasien Covid-19, kami sangat membutuhkan ketersediaan masker medis,” ucapnya.
Selanjutnya, ia mengeluhkan tidak adanya tambahan biaya transportasi kepada petugas medis. Mengingat pada saat ini, jam kerja dari petugas medis lebih banyak sebelum wabah corana merebak.
“Pada saat ini kami terus bekerja konsisten dalam membantu kesehatan masyarakat. Kami juga meminta Pemko Padang untuk memeriksa kesehatan kami melalui rapid tes agar kami selalu nyaman dalam menjalankan tugas. Selain itu, kami meminta perhatian pemerintah dalam hal tambahan biaya atau insentif yang diberikan kepada petugas medis yang berada digarda terdepan dalam memerangi Covid-19 ini,” ucapnya.
Inna menjabarkan juga bahwa dari data Puskesmas Lapai, pada saat ini dengan wilayah dengan penduduk 24 ribu lebih ini, ada pelaku perjalan dari daerah terjangkit (PPT) dari daerah terjangkit sebanyak 245 orang. Sedangkan orang dalam pengawasan (ODP) sebanyak 3 orang. “Alhamdulliah, belum ada pasien Covid-19 di daerah kami,” ucapnya.
Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Azwar Siry akan membicarakan mengenai tambahan transpor dan insentif kepada Pemko Padang. “Bagaimana pun, petugas medis berada digarda terdepan dalam menghadapi Covid-19. Oleh karena itu, kami akan mengusulkan kepada Pemko untuk memberikan perhatian lebih terhadap mereka. Seperti memberikan tambahan vitamin, dan insentif atas usaha mereka,” tegasnya.
Ketua DPRD Kota Padang Syafrial Kani menjelaskan bahwa pada saat ini 3.000 perantau telah masuk ke Kota Padang. Oleh karena itu, dibutuhkan kesiapan semua pihak dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini.
“Kedatangan DPRD ke puskesmas-puskesmas untuk mengetahui bagaimana kesiapan dari tim medis yang merupakan garda terakhir dalam memerangi Covid-19. Oleh karena itu, pada 30 April 2020 yang akan datang, akan menjadi bahan evaluasi kami terhadap tim gugus tugas penanggulangan Covid-19 Kota Padang,” ucapnya.
Ia menjelaskan juga bahwa DPRD sangat mendukung usaha dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam hal memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Kota Padang.
“Kami telah memotong biaya perjalanan dinas, termasuk mengalokasikan dana pembelian mobnas yang diperuntukan untuk memerangi Covid-19. Oleh karena itu, kita harus bersama-sama dan berkomitmen dalam hal pemberantasannya. Cukup sekali ini saja PSBB di Kota Padang, jangan diperpanjang” paparnya. (ade)