DHARMASRAYA, METRO
Keluarga Adam Jayendra (7), seorang bocah yang hanyut terbawa arus Sungai Batanghari tak kuasa melihat jenzah korban terbujur di salah satu ruangan RSUD Sungai Dareh, Senin (20/4) sekira pukul 14.00 WIB.
Ibu, ayak serta etek-etek korban yang datang ke rumah sakit terus menum pahkan air mata dan mengusap wajah korban yang sudah terasa dingin dan kaku.
Korban baru saja diperiksa secara medis setelah jenazahnya ditemukan mengambang di aliran sungai Batang Hari oleh warga dan tim yang ikut dalam pencarian.
Ibu korban sendiri, Yeni Marlinda (40), tak kuasa membuka penutup kepala anaknya yang sudah terbalut kain selendang berwarna cokelat. Dia membisu dan tersandar kediding sambil berdiri sekitar satu meter dari jenazah anaknya.
Dia hanya mampu memandangi jenazah anaknya yang terbujur kaku dengan air mata terurai. “Anak saya itu masih kecil. Dia masih SD, begitu cepat dipanggil yang maha kuasa,” ungkapnya dengan bibir bergetar.
Menurut pengakuan Yeni Marlinda, lokasi anaknya hanyut di Sungai Batanghari, persis di belakang Surau Nurul Iman, Jorong Sungai Lamak, Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung.
Katanya, sebelum dikabarkan anaknya hilang, awalnya anaknya sempat meminta izin pergi main bersama dengan teman-temannya di tepian Sungai.
“Sekitar sejam setelah mereka pergi, saya dapat informasi anak saya hanyut. Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun,” ungkapnya dengan nada sedih.
Sementara itu, Kapolsek Pulau Punjung, Syafrinaldi membenarkan peristiwa tersebut. Katanya, bocah yang masih berusia 7 tahun itu merupakan warga Nagari Gunung Selasih, Kecamatan Pulau Punjung ini.
“Dia ditemukan sudah tak bernyawa setelah dilaporkan hanyut di Sungai Batangharim, Senin (20/4) sekira pukul 14.00 WIB,” ungkapnya.
Katanya, korban ditemukan tidak jauh dari lokasi hanyut. Setelah mayat korban ditemukan langsung dibawa ke RSUD Sungai Dareh guna memastikan kondisi korban.
Katanya, berdasarkan keterangan saksi mata, Irfadri (42) Yeni Marlinda (40), korban memang tidak pandai berenang, sehingga dia terbawa arus Sungai Batanghari.
“Pada saat ditemukan, korban sudah tak bernyawa. Setelah dari rumah sakit, korban kemudian dibawa kerumah duka untuk proses pemakaman,” pungkasnya. (g)