PDGPARIAMAN, METRO
Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur menyatakan ketahanan pangan masing-masing nagari se-Padangpariaman harus terus kuat, meski dalam kondisi wabah virus Covid-19.
Semua itu terungkap saat Wakil Bupati Suhatri Bur meninjau sejumlah heler/rice milling/penggilingan padi di beberapa kecamatan.
Mulai di Kecamatan Lubuk Alung yaitu heler Madin dengan produksi beras sekitar 3 ton/hari. Madin pemilik heler/rice milling mengatakan helernya bisa produksi sekitar 5 ton/ hari.
“Tapi dengan kondisi beras bantuan telah berdatangan serta permintaan luar provinsi telah berkurang sehingga produksi hellernya saat ini sedikit menurun,” ungkapnya.
Pada kunjungan di Kecamatan Batang Anai heler gabah milik Al mengatakan produksi sedang banyak sekarang tapi padi milik masyarakat, kita hanya menyediakan jasa penggilingan saja ungkapnya.
Lain lagi di kecamatan Ulakan Tapakis di heler utama milik Hendri mengatakan produksinya rata rata 3.5 ton per hari.
“Biasanya langganan dari Payakumbuh dan pasar Pariaman yang pesan, tetapi dalam sebulan ini agak menurun,” ujarnya.
Dalam kunjungan Wakil Bupati Suhatri Bur tersebut rata rata heler menjual dengan harga 11.000 sampai dengan 11.500 per kilogram tergantung varietas padinya.
Wakil Bupati Padangpariaman Suhatri Bur mengharapkan pemilik rice milling ataupun masyarakat jangan menjual ke luar daerah dan meminta pemerintah nagari untuk membentuk lumbung pangan nagari.
“Pembentukan lumbung pangan nagari tersebut dapat berupa suntikan modal kepada Bumnag atau bisa berupa alokasi dana nagari dalam bentuk subsidi pangan,” tambahnya.
Kemudian Wabup Suhatri bur juga mengingatkan bisa jadi keadaan pandemi Covid-19 ini bisa berlangsung lama, sehingga ketahanan pangan nagari harus diperkuat. (efa)
