Aparat Polresta Padangpanjang memeriksa sejumlah pemuda yang terlibat pengeroyokan terhadap panitia lomba layang-layang. Kasus ini akhirnya dimediasi secara kekeluargaan.
PADANGPANJANG, METRO–Pertandingan layang-layang di GOR Bancahlaweh, Kelurahan Kotopanjang, Padangpanjang Timur, Selasa (31/5), berbuntut panjang. Pasalnya, sekelompok pengejar layang-layang (Skaparla), harus berurusan dengan aparat Polres Padangpanjang setelah aksi pemukulan dilakukan terhadap panitia lomba Wisnu (15), warga Kelurahan Tanah Paklambik.
Informasi dihimpun POSMETRO, kemarin malam di lokasi pengeroyokan kawasan Tanah Paklambik, kejadian berawal panitia perlombaan mengamankan layangan yang putus. Sesaat layang-layang peserta lomba diamankan. Wisnu didatangi Skaparla untuk mengembalikan layangan.
Namun, saat itu Wisnu tidak mau memberikan layang-layang tersebut, dengan alasan, layang layang harus dibawa ke posko perlombaan untuk diumumkan, dan mencocokkan daftar layang-layang dengan si pemilik.
Penjelasan dari Wisnu, tidak bisa diterima Skaparla. Ketegangan pun terjadi antara kedua belah pihak. Akhirnya para pengejar layang-layang terlibat perkelahian dengan Wisnu.
”Setiap layang putus harus diserahkan ke panitia dan dibawa ke posko untuk diumumkan. Penjelasan saya tidak bisa diterima dan mereka menghakimi saya hingga perkelahian itu terjadi dan layangan itu diambil paksa oleh mereka,” ungkap Wisnu.
Perkelahian tak hanya berhenti sampai di sana. Selasa sekitar pukul 17.50 WIB, Skaparla kembali mendatangi remaja ini dan mengaku tidak senang dengan perlakuan Wisnu.
”Ya, saya tidak menduga, mereka akan kembali datang. Saat itu saya berada di warnet di Tanah Paklambik. Saya langsung dipanggil dan mereka menyerang saya. Kejadian itu langsung diketahui warga dan diamankan,” ungkap Wisnu dua dari sembilan orang yang tergolong Skaparla dapat diamankan warga, sementara lainya berhasil melarikan diri.
Sementara warga setempat mengakui telah terjadinya perkelahian antara panitia dengan sekelompok orang yang diduga warga masih warga Padangpanjang.
”Setelah perkelahian itu diamankan warga, kejadian itu langsung dilaporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti,” ungkap Bento (33), warga Tanah Paklambik.
Sementara itu Kasubag Humas Polres Padangpanjang AKP Syafrul, membenarkan telah terjadinya pekelahian antara sekelompok pengejar layangan dengan panitia perlombaan.
”Memastikas kebenaran laporan warga, kita langsung turun ke lokasi kejadian dan mengamankan dua orang remaja yang diduga melakukan pemukulan terhadap salah seorang warga,” ujar Syafrul di Mapolres Padangpanjang.
Lebih lanjut Syafrul, menjelaskan, pihak telah mengantongi sekelompok remaja belasan ramaja yang terlibat dalam perkelahian tersebut. ”Untuk kelanjutan kasus ini, kita panggil seluruh keluarga dan membuat surat perjanjian yang disepaki. Setelah itu ada mediasi kedua pihak untuk damai. Jika kasus pengeroyokan ini terulang lagi, maka kita melakukan tindak tegas,” sebut Syafrul. (a)