JAKARTA, METRO—Maraknya pembelian masker sekali pakai di tengah wabah Corona memunculkan permasalahan baru. Masker sekali pakai yang dijual di pasaran umumnya berbahan sintetis dan berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan dikarenakan masuk kategori residu.
Oleh karena itu, penanganan sampah masker sebaiknya melalui pengelolaan khusus. Selain itu, dikarenakan sampah masker bercampur dengan sampah biasa dapat berdampak pada penularan penyakit pada pekerja yang terlibat langsung dalam pemilahan sampah, seperti pemulung dan pekerja kebersihan maupun keluarganya.
Melihat kondisi tersebut, Tunasmuda Care (T-care) berinisiatif untuk mendistribusikan bantuan berupa sprayer disinfektan dan hand sanitizer untuk para pekerja di TPST Bantar Gebang sebagai upaya dalam menghambat laju penyebaran COVID-19 ini.
“Ide ini berawal karena keresahan kami untuk para pekerja di sana. Melihat kemungkinan laju penularan COVID-19 di TPST Bantar Gebang, kami berkomunikasi dengan pihak di sana agar kami dapat membantu dalam penyediaan sprayer disinfektan dan hand sanitizer” ujar Hendra Ikhwan selaku Direktur Tunasmuda Care, kemarin.
Penyerahan bantuan berupa sprayer disinfektan dan hand sanitizer dilakukan pada tanggal 2 April 2020 diserahkan langsung oleh Direktur Tunasmuda Care, Hendra Ikhwan dan diterima oleh pihak TPST Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat di kantor Tunasmuda Care.
Proses penyemprotan disinfektan dan pembagian hand sanitizer untuk pekerja lepas di sana juga dilakukan pada hari yang sama.
Langkah kecil lainnya yang dapat dilakukan adalah menggunting masker yang telah digunakan kemudian memisahkan dari sampah harian di rumah.
“Secara mandiri kita memilah sampah di rumah agar dapat mengurangi resiko penularan dan melindungi para petugas kebersihan. Itu bisa jadi kontribusi kecil kita tapi berdampak besar bagi lingkungan” tambahnya. (r)
